KOMPAS.com- Varian baru virus corona telah diketahui lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Namun, hingga saat ini ahli masih belum bisa memastikan bagaimana varian baru Covid-19 berdampak pada anak-anak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan belum mengetahui apakah varian baru Covid-19 menyebabkan lebih banyak kasus komplikasi langka pada anak-anak, yakni sindrom inflamasi multisistem (MIS-C).
Dikutip dari CNN, Kamis (28/1/2021), sindrom inflamasi multisistem atau MIS-C adalah komplikasi infeksi Covid-19 yang mengganggu yang dapat menyebabkan kerusakan jantung.
Biasanya sindrom peradangan ini muncul sekitar tiga minggu setelah seorang anak terinfeksi Covid-19. Bahkan, cukup banyak kasus MIS-C mengikuti infeksi virus corona tanpa gejala.
Kemungkinan munculnya sindrom ini lebih mungkin terjadi pada anak dibandingkan pada orang dewasa. Anak-anak lebih mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit atau meninggal karena Covid-19.
Baca juga: Bukti Awal, Varian Baru Virus Corona Inggris 30 Persen Lebih Mematikan
Menurut American Academy of Pediatrics, sedikitnya 2,68 juta anak di AS telah dites positif Covid-19 pada 21 Januari 2021, dan jumlahnya telah meningkat baru-baru ini.
Pekan lalu, ada 165.480 kasus Covid-19 pada anak yang teridentifikasi melalui pengujian, menurut laporan tersebut.
Terjadi peningkatan 16 persen kasus Covid-19 pada anak selama dua minggu, dan anak-anak mewakili 12,7 persen dari semua kasus Covid-19 di seluruh Amerika Serikat.
CDC mengatakan bahwa pada akhir Desember 2020, terdapat laporan yang menunjukkan sedikitnya ada 1.659 kasus MIS-C.
Munculnya varian baru virus corona yang lebih menular, maka kemungkinan akan ada lebih banyak kasus MIS-C yang dapat terjadi.
Baca juga: CDC: Varian Baru Virus Corona Inggris Mungkin Mendominasi pada Maret