Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ribuan Tahun Roket dari Mesiu hingga Eksplorasi Alam Semesta

Kompas.com - 07/01/2021, 16:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Space,NASA

Tulisannya mengenai persamaan hubungan antara kecepatan dan massa roket. Dia juga dikenal sebagai orang yang mencetuskan teori roket multistage pada tahun 1929.

Bapak peroketan lainnya yakni Robert Goddard (1882-1945) juga disebut menjadi salah satu pelopor berkembangnya roket.

Fisikawan asal Amerika Serikat ini mengirim roket berbahan bakar cair pertama di Auburn, Massachusetts, pada 16 Maret 1926.

Menurut NASA, Goddard memiliki dua paten AS untuk menggunakan bahan bakar cair dan beberapa roket yang menggunakan bahan bakar padat.

Baca juga: Sedang Wabah Virus Corona, China Tetap Luncurkan Roket ke Luar Angkasa

 

Hermann Oberth (1894-1989), ilmuwan yang lahir di Rumania dan tinggal di Jerman, menurut NASA, sudah tertarik dengan roket sejak usianya masih 14 tahun.

Gagasannya tentang roket mundur (recoil rocket) telah menjadi terobosan bagi dunia antariksa.

Oberth membayangkan sebuah roket dapat bergerak melalui ruang angkasa hanya dengan menggunakan knalpotnya sendiri.

Studinya, termasuk tentang roket multistage dan bagaimana menggunakan roket untuk melepaskan diri dari gravitasi Bumi, adalah penemuan yang sangat berharga dalam setiap misi eksplorasi ruang angkasa.

Baca juga: Pendukung Bumi Datar Mati dalam Kecelakaan Roket Buatannya Sendiri

 

Namun, warisannya bagi dunia harus tercoreng saat Oberth membantu NAZI Jerman selama Perang Dunia II.

Oberth hidup selama beberapa dekade setelah eksplorasi ruang angkasa dimulai dan melihat roket membawa orang ke bulan dan menyaksikan awak pesawat ulang-alik yang dapat digunakan kembali ke luar angkasa berulang kali.

Sejak awal penemuan dan eksperimen, roket telah berevolusi dari perangkat bubuk mesiu sederhana menjadi kendaraan raksasa yang mampu melakukan perjalanan ke luar angkasa. Roket luar angkasa telah membawa manusia untuk melihat lebih dekat alam semesta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com