Petani juga dapat memanfaatkan dampak positif La Nina dengan meningkatkan areal tanam pada musim hujan dan khususnya pada lahan kering.
5. Tanam tanaman umur pendek
Selanjutnya, para petani juga bisa memanfaatkan mundurnya akhir musim hujan dengan tanaman umur pendek dan berekonomi tinggi.
Serta, melakukan adaptasi teknik budidaya pada daerah endemik banjir dan pertanian lahan kering di lahan gambut.
Baca juga: BMKG Sebut Musim Hujan Akan Lebih Basah di 2021, Apa Penyebabnya?
Untuk mengurangi dampak La Nina, menurut Rizaldi, ada beberapa hal yang memang bisa dilakukan seperti berikut.
1. Pembinaan kepada para petani
Perlu pembinaan kepada para petani tentang metode pengeringan dan penyimpanan benih, karena saat La Nina curah hujan tinggi yang dapat mempengaruhi kualitas benih.
2. Mempersiapkan fasilitas
Dalam mengurangi dampak fenomena La Nina di Indonesia ini, masyarakat juga perlu membangun gudang benih dan menyediakan varietas padi tahan rendaman serta penyesuaian aplikasi pupuk.
Baca juga: BMKG: Waspada La Nina di Indonesia, Ini Wilayah yang Terkena Dampaknya
3. Pemetaan wilayah banjir
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Edy Purnawan mengatakan, di Indonesia lahan pertanian yang terdampak banjir rata-rata 237 ribu hektare, dari total lahan tersebut yang bisa diselamatkan hanya 72 persen selebihnya terkena puso.
Sebagai langkah antisipasi dampak La Nina di wilayah Indonesia, Kementerian Pertanian melakukan tujuh langkah yaitu pemetaan wilayah rawan banjir, sistem peringatan dini dan rutin pantau informasi BMKG.
Di antaranya seperti membentuk brigade La Nina Indonesia, gerakan pompanisasi, menggunakan benih tahan genangan, asuransi usaha tani, dan bantuan benih gratis bagi puso juga bantuan alat pengering untuk menyelamatkan hasil panen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.