Apabila angka test positivity rate melebihi 20 persen, Dicky mengungkapkan bahwa artinya kondisi tersebut selain disebabkan oleh penyebaran virus corona yang tidak terkendali, juga telah terjadi outbreak yang besar.
"Ini kondisi (pandemi Covid-19) yang sangat serius," kata Dicky.
Lebih lanjut Dicky menjelaskan bahwa strain baru dari adanya mutasi dapat terjadi pada kondisi di mana infeksi yang banyak dan kasus Covid-19 menjadi tidak terkendali.
Akibatnya, virus corona yang menyebar semakin banyak dan semakin leluasa menginfeksi manusia, bahkan bisa saja menyerang hewan.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan, Apakah Lebih Menular dan Berbahaya?
"Artinya, virus juga mudah mengalami mutasi yang pada gilirannya akan ada mutasi yang merugikan," jelas Dicky.
Menurut Dicky, kendati sebagian besar mutasi SARS-CoV-2 tersebut tidak berdampak signifikan, namun pada gilirannya situasi tersebut akan dapat melahirkan mutasi virus baru seperti yang terjadi di Afrika Selatan, Inggris dan China.
"Itu (mutasi strain baru virus corona) yang terjadi di sana (Afrika Selatan, Inggris dan China) dan bisa terjadi di Indonesia," papar Dicky.
Maka penting untuk merubah strategi 3T (test, tracing, treatment) dan 5M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, juga membatasi mobilitas interaksi serta mencegah dan menghindari kerumunan, untuk mencegah kemungkinan munculnya varian baru virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.