Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Golongan I, Kenali Manfaat dan Efek Buruk Ganja

Kompas.com - 04/12/2020, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Hasilnya, selama 8 minggu perawatan, kelompok pertama dilaporkan mengalami peningkatan nafsu makan dan tidur tanpa efek samping yang signifikan.

3. Terapi PTSD

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioural Pharmacology 2016 lalu membuktikan manfaat ganja untuk terapi gangguan stress pasca-trauma (PTSD).

Studi terdahulu juga menunjukkan bahwa pengobatan dengan cannabinoid (zat dalam ganja) mampu menurunkan gejala PTSD termasuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi frekuensi mimpi buruk, dan mengurangi hyperarousal (stres kronis).

Kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Israel itu menegaskan agen cannabinoid menawarkan manfaat terapeutik untuk PTSD.

4. Mengatasi epilepsi

Ganja juga diketahui punya manfaat untuk kondisi neurologis lain, yaitu epilepsi.

Sejumlah penelitian menunjukkan hasil tersebut. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui obat bernama Epidiolex yang mengandung cannabidiol untuk mengobati kejang akibat epilepsi.

Epidiolex sendiri merupakan ekstrak ganja murni (98 persen berbasis minyak).

Dalam uji klinis terkontrol, hasil studi menunjukkan pemberian epidiolex mampu menurunkan gejala kejang lebih cepat dibanding obat lain.

Studi FDA itu juga didukung oleh penelitian tahun 2017 dan 2018 di New England Journal of Medicine.

5. Perawatan multiple sclerosis

Multiple sclerosis ditandai dengan terganggunya komunikasi antara otak dan tubuh.

Gejala yang paling mudah dikenali adalah penglihatan mulai kabur hingga kelemahan otot.

Sebelumnya, penyakit ini sulit diobati. Tapi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology memberi harapan baru.

Perawatan yang ditawarkan oleh penelitian itu adalah pil ganja medis. Pil ganja hanya diberikan sebagai bentuk komplementer atau tambahan dari jenis pengobatan lain.

Dengan kata lain, terapi ini belum bisa terbukti berdiri sendiri.

Efek buruk ganja

Mengkonsumsi ganja bisa memberikan efek yang tidak baik terhadap tubuh dan otak Anda.

Hal itu dijelaskan Peneliti di Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta, dr Hari Nugroho, MSc, dalam berita yang tayang di Sains Kompas.com edisi 4 Oktober 2019.

Hari mengatakan, pengaruh zat adiktif ganja lebih rendah dibanding heroin, sabu, ataupun putaw.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com