Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Diet Semakin Gencar Dilakukan Remaja demi Citra Tubuh Ideal

Kompas.com - 25/11/2020, 11:05 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru yang dipimpin oleh UCL menemukan, bahwa anak remaja laki-laki dan perempuan pada generasi Z saat ini sangat gencar melakukan diet.

Umumnya diet dilakukan untuk menurunkan berat badan, tapi pada generasi Z ini, mereka cenderung melebih-lebihkan berat badan mereka.

Melansir Science Daily, (16/11/2020) seorang anak perempuan yang sedang mencoba menurunkan berat badannya, kemungkinan memiliki gejala depresi. Hal ini berdasarkan penelitian yang telah dipublikasikan di JAMA Pediatrics.

Sebesar 42 persen dari anak perempuan dan laki-laki yang berusia 14 tahun, mengatakan sedang mencoba menurunkan berat badan pada tahun 2015. Padahal, pada tahun 2005 persentasenya sebesar 30 persen.

Baca juga: Diet Ramah Bagi Penderita Maag, Apa yang Harus Dimakan?

"Temuan kami menunjukkan bagaimana cara kita berbicara tentang berat badan, kesehatan, dan penampilan dapat berdampak besar pada kesehatan mental orang berusia muda," tutur Penulis utama Dr Francesca Solmi (UCL Psychiatry).

"Dan upaya untuk mengatasi tingkat obesitas yang meningkat, mungkin memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Hal yang mengkhawatirkan adalah peningkatan pola makan pada anak muda, ada sebuah studi eksperimental yang menemukan bahwa teryata diet tidak efektif dalam jangka panjang.

Pada remaja, menurunkan berat badan dengan melakukan diet justru berdampak lebih pada kesehatan mental. Karena, diet memiliki faktor dan risiko kuat dalam perkembangan gangguan makan.

Tim peneliti meninjau data dari 22.503 remaja di Inggris, dalam tiga dekade berbeda, yang merupakan bagian dari studi kohort yang berbeda: British Cohort Study (orang yang lahir pada tahun 1970; data dikumpulkan pada tahun 1986), Children of the 90s study ( lahir 1991-92, data dikumpulkan tahun 2005), dan Millennium Cohort Study (lahir 2000-02, data dikumpulkan tahun 2015).

Semua remaja ditanyai tentang apakah mereka sedang, atau pernah, mencoba menurunkan berat badan, apakah mereka telah berdiet atau berolahraga untuk menurunkan berat badan.

Selain itu juga, apakah mereka menganggap diri mereka kurang berat badan, tentang berat badan yang tepat atau kelebihan berat badan (yang dibandingkan dengan tinggi dan berat badan aktual), dan mereka mengisi kuesioner yang mengukur gejala depresi.

Baca juga: 11 Cara Hentikan Godaan Makanan Tidak Sehat Saat Diet

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com