Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keanekaragaman Indonesia Peringkat Pertama Pusat Biodiversitas Dunia

Kompas.com - 24/11/2020, 10:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Tantangan tren dan status biodiversitas Indonesia 

Rosichon menuturkan, status dan tren keberagaman flora dan fauna saat ini terus berpacu dengan laju kepunahan, serta kondisi biodiversitas yang semakin terbatas dan rapuh tentunya sangat beralasan. 

Berikut jumlah fauna yang masuk kategori terancam punah.

- Mamalia sekitar 191 spesies

- Burung,33 spesies

- Amphibi, 33 spesies

- Reptil , 30 spesies

- Ikan, 231 spesies

- Mollusca, 63 spesies

- Kupu-kupu, 26 spesies

- Lebah madu, 7 spesies

Bahkan, dua jenis di antara lebah madu tersebut yaitu Affi, koschevnikovi dan Affis nogrocinta merupakan jenis endemik yang saat ini berstatus akan terancam punah.

"Tindakan harus segera diambil dalam rangka menyelamatkan biodiversitas tersebut," ujar Rosichon.

Baca juga: Laporan PBB: Biodiversitas Hutan Terancam Banyak Faktor, Apa Saja?

Peran penting keanekaragaman hayati Indonesia

Rosichon mengungkapkan kekhawatirannya, terhadap kondisi biodiversitas yang semakin terbatas dan rapuh.

"Keanekaragaman hayati memegang peranan penting dalam menyediakan makanan, air, tempat berteduh, udara bersih, dan obat-obatan untuk kita. Bayangkan jika sedikit demi sedikit keragaman tersebut hilang tentu keberlanjutan akan semakin terancam," jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan komitmen penuh unyuk melindungi dan memastikan keberlanjutan biodiversitas Indonesia ini.

Menjaga biodiversitas Indonesia

"Tindakan harus segera diambil dalam rangka mewujudkan target keanekaragaman hayati Aichi 2020 dan target nasional," tegas Rosichon.

Komunitas ilmiah dan peneliti juga diharapkan harus mengambil peran, seperti melakukan penelitian-penelitian lanjutan guna menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk kesejahteraan manusia dan menjaga kesehatan alam.

"Penelitian tentang pengembangan dan penerapan konservasi yang lebih efektif serta mengarah pada pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan, termasuk penghijauan kota sangat diperlukan."

Selain itu, penelitian multidisiplin, transdisipliner, interdisipliner dan kolaborasi penelitian global akan sangat menguntungkan jika dilakukan.

                 Sebab, keanekaragaman hayati Indonesia masih kurang dipelajari, dan nilainya belum dieksplorasi jika hanya berdasarkan penggunaan langsung tanpa nilai tambah.

Rocichon menambahkan, survei keanekaragaman hayati dan studi taksonomi memiliki peran penting, terutama di daerah dengan inventarisasi yang buruk. 

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait keanekaragaman hayati, juga perlu dipercepat untuk mendapatkan manfaat yang optimal. 

Baca juga: Ikan Asing Sumber Kerusakan Keanekaragaman Hayati Indonesia, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com