Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Hewan Ungkap Evolusi Relasi Manusia dengan Peliharaannya

Kompas.com - 01/11/2020, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Relasi manusia dengan hewan peliharaanya seiring waktu telah mengalami perubahan.

Kedekatan atau hubungan emosional yang terjalin antara kedua spesies ini terkadang juga melahirkan konsep-konsep baru.

Seperti misalnya gagasan tentang hewan peliharaan yang juga akan menikmati kehidupan setelah kematian, makin populer sejak abad ke-19.

Sementara pemilik hewan kontemporer cenderung percaya bahwa setelah kematian, mereka akan melihat hewan peliharaan yang sudah tiada.

Baca juga: Hewan Peliharaan Ternyata Bantu Penyembuhan Gangguan Mental

Kesimpulan tersebut merupakan hasil studi yang dilakukan Eric Tourigny, arkeolog di Universitas Newcastle, Inggris. Ia rupanya tertarik untuk mempelajari evolusi relasi manusia dengan hewan peliharaannya.

Ia pun melakukan studi terkait hal itu dengan melakukan penelitian pada 1169 nisan di empat kuburan hewan peliharaan di Inggris.

Nisan yang diteliti berasal dari tahun 1881 hingga 1993 dengan mayoritas hewan yang dikuburkan adalah anjing.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (30/10/2020) ritual menguburkan hewan mungkin sudah ada sejak zaman dahulu.

Misalnya saja di zaman Batu dan era Paleolitik, ada bukti jika manusia membawa serta anjing saat ia dimakamkan.

Bukti tersebut menjadi sebuah asumsi, bahwa anjing merupakan hewan peliharaan.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Hidung Anjing Terasa Dingin dan Basah?

 

Namun, kuburan umum pertama yang dikhususkan untuk hewan peliharaan pertama kali dibuat di Hyde Park, London pada 1881.

Dan ternyata dari nisan-nisan hewan peliharaan yang ditelitinya, Tourigny dapat mengungkap beberapa hal terkait struktur dan praktik sosial di masa lalu.

"Misalnya, kami dapat merekonstruksi demografi lokal, kelompok kekerabatan, organisasi kota, distribusi sosio-ekonomi orang-orang dalam komunitas, struktur sosial, serta sikap terhadap agama, kematian, dan kehidupan setelah kematian," kata Tourigny.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Ada Satwa Albino?

Lebih lanjut, dari studi yang telah dipublikasikan secara daring di jurnal Antiquity, Selasa (27/10/2020), peneliti juga menemukan relasi antara manusia dan hewan peliharaannya. Ia menjumpai ada pergeseran dari relasi tersebut dan terlihat dari nisan abad ke-20.

Di nisan semakin banyak pemilik yang menyebut hewan sebagai anggota keluarga, bukan hanya hewan peliharaan.

Hal ini ditunjukkan dengan pemberian nama belakang keluarga di belakan nama hewan peliharaan, menunjukkan jika peliharaan dianggap sebagai anggota keluarga.

Tak jarang pemilik juga menyebut diri mereka sebagai ibu atau ayah peliharaan yang tengah berduka.

Selain itu juga, di batu nisan terdapat penyebutan jika hewan peliharaan memiliki jiwa abadi dan pasti akan dipersatukan kembali dengan pemiliknya setelah kematian.

Baca juga: Kenapa Anak Kecil dan Hewan Tidur Lebih Lama? Ahli Temukan Jawabannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com