KOMPAS.com - Kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca menunjukkan hasil menggembirakan.
Uji coba menunjukkan, vaksin eksperimental tersebut dapat memicu respons imun pada remaja dan lansia.
Pada lansia, vaksin ini juga memicu respons yang lebih rendah.
Hal ini meningkatkan harapan bahwa kita bisa keluar dari masa suram ini. Selain itu seperti kita tahu, lansia adalah kelompok rentan yang dapat terinfeksi Covid-19 karena sistem kekebalan tubuh mereka melemah seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Akan Efektif untuk Lansia?
"Sangat menggembirakan melihat respons imunogeneistas antara lansia dan orang yang lebih muda. Selain itu juga tampak reaktogenisitas lebih rendah pada lansia, di mana mereka berisiko tinggi terinfeksi Covid-19," kata juru bicara AstraZeneca.
"Hasil lebih lanjut membuktikan tingkat keamanan dan imunogenisitas AZD1222 (nama vaksin Oxford)," imbuhnya seperti dilansir Reuters, Senin (26/10/2020).
Jika hal ini berhasil, vaksin memungkinkan dunia untuk kembali ke kehidupan normal seperti sedia kala.
Vaksin Oxford/AstraZeneca diharapkan menjadi salah satu yang pertama dari farmasi besar yang mendapat persetujuan peraturan, bersama dengan kandidat Pfizer dan BioNTech.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, saat ini vaksin belum siap.
Namun, pihaknya sedang mempersiapkan logistik agar sebagian besar vaksin dapat diluncurkan pada paruh pertama 2021.
Ditanya apakah beberapa orang dapat menerima vaksin tahun ini, dia mengatakan hal itu mungkin terjadi tapi itu bukan harapan utama.
"Program ini berjalan dengan baik, (tetapi) kami belum sampai di sana," kata Hancock kepada BBC.
Pengembangan vaksin Oxford dimulai pada Januari.
Vaksin yang dinamai AZD1222 atau ChAdOx1 nCoV-19 dibuat dari didasarkan pada adenovirus simpanse yang dimodifikasi untuk menghasilkan protein di dalam sel manusia yang juga diproduksi oleh Covid-19.
Dengan kata lain, vaksin vektor virus dibuat dari versi yang dilemahkan dari virus flu biasa yang menyebabkan infeksi pada simpanse.