Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bio Farma: 340 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Indonesia pada 2021

Kompas.com - 21/10/2020, 18:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Vaksin Covid-19 menjadi harapan bagi dunia untuk menghentikan pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 41 juta orang di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia, angka infeksi Covid-19 telah mencapai 373.109 kasus, dan 12.857 kasus meninggal dunia.

Salah satu vaksin corona eksperimental yang sedang dalam uji klinis di Indonesia adalah vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotechnology, asal China.

Hingga saat ini, pemberian dosis pertama terhadap 1.620 sukarelawan dalam uji klinis fase 3 vaksin virus corona tersebut, telah selesai dan saat ini lebih dari 1.074 orang telah mendapatkan dosis kedua.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, 1.074 Relawan Telah Mendapat Dosis Kedua

 

Hal itu disampaikan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam Dialog Produktif: Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19 secara daring, Rabu (21/10/2020).

Lantas, berapa dosis vaksin Covid-19 yang akan tersedia?

Honesti mengatakan setelah uji klinis dilakukan, Bio Farma akan segera mengajukan hasilnya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dapat segera dikeluarkan emergency use authorization (EUA) terkait penggunaan darurat vaksin.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, telah membuat strategi vaksinasi nasional.

"Selanjutnya, bekerjasama dengan semua lembaga memastikan bahwa program vaksinasi ini dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia," kata Honesti.

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.

Lebih lanjut Honesti mengatakan pemberian vaksin corona ini nantinya akan diutamakan pada beberapa kelompok tertentu, salah satu yang mendapat prioritas yakni tenaga kesehatan.

"Namun, yang penting dari target Kementerian Kesehatan, semua masyarakat Indonesia, lebih kurang 340 juta dosis atau 170 juta orang, akan mendapatkan prioritas vaksinasi pada tahun 2021," ungkap Honesti.

Artinya, dengan dua dosis vaksin per orang, untuk mengvaksinasi sebanyak 170 juta orang, maka akan ada 340 juta dosis vaksin corona yang akan disuntikkan pada tahun 2021 mendatang.

Baca juga: Belum Ada Vaksin Covid-19 yang Ampuh, Kenapa Vaksinasi Dimulai November?

 

Harga vaksin Covid-19 Sinovac

Sementara itu, terkait harga vaksin di Brasil yang disebut paling murah, Honesti mengatakan telah mengkonfirmasi informasi tersebut kepada Sinovac, perusahaan pengembang vaksin asal China.

"Informasi itu tidak mendasar menurut Sinovac. Sebab terkait penentuan harga vaksin, pasti sudah melewati standa-standar struktur cost (biaya) yang disepakati secara internasional," jelas Honesti.

Honesti menjelaskan dalam hal ini, salah satu indikator penyusunan harga vaksin Covid-19 tersebut ada faktor investasi yang dipertimbangkan, seperti untuk melakukan uji klinis, dan lain sebagainya.

"Terkait harga vaksin Covid-19 ini, kami juga akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, untuk menyampaikan bahwa harga vaksin yang diberikan Bio Farma memenuhi kewajaran," jelas Honesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com