Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CoronaVac, Vaksin Corona Sinovac Disebut Aman di Brasil

Kompas.com - 20/10/2020, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

 


KOMPAS.com- Vaksin corona yang dikembangkan Sinovac, perusahaan bioteknologi asal China tengah diuji klinis di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Kendati di Indonesia uji klinis fase 3 belum selesai, namun di Brasil vaksin virus corona eksperimental ini telah memasuki tahap akhir.

Dikutip dari Reuters, Selasa (20/10/2020), vaksin untuk melawan pandemi Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech China yang diuji klinis di Brasil disebut aman oleh Institut Butantan Sao Paolo, salah satu pusat penelitian biomedis terkemuka di negara ini.

Lembaga ini yang melakukan uji klinis fase 3 untuk vaksin yang dikembangkan Sinovac yang disebut dengan CoronaVac.

Vaksin Covid-19 tersebut diberikan dalam dua dosis dan telah disuntikkan pada 9.000 sukarelawan.

Baca juga: Ahli Jelaskan Kenapa Indonesia Terburu-buru Beli Vaksin Corona

 

Kendati demikian, direktur Butantan Dimas Covas mengatakan data tentang seberapa efektif vaksin tersebut tidak akan dirilis sampai uji coba selesai yang rencananya total akan disuntikkan pada 13.000 sukarelawan.

"Hasil pertama dari studi klinis yang dilakukan di Brasil membuktikan bahwa di antara semua vaksin yang diuji di negata itu, CoronaVac adalah yang paling aman, dengan tingkat terbaik dan paling menjanjikan," ujar Gubernur Sao Paolo, Joao Doria.

Covas mengatakan, hasilnya hanya pendahuluan dan eneliti masih akan terus memantau peserta dalam uji coba yang sedang berlangsung.

Uji coba vaksin tersebut adalah rangkaian hasil uji klinis global fase 2 yang pertama yang dilakukan Sinovac, yang juga dilakukan di Indonesia dan Turki.

Baca juga: Ahli Jelaskan Kenapa Indonesia Terburu-buru Beli Vaksin Corona

 

Lebih lanjut Covas mengatakan hingga saat ini tidak ada reaksi merugikan yang parah terhadap vaksin tersebut.

Namun, dia memaparkan 20 persen dari sukarelawan melaporkan nyeri ringan akibat suntikan sementara, 15 persen melaporkan sakit kepala setelah dosis pertama, lalu turun menjadi 10 persen orang yang mengalami efek tersebut untuk dosis kedua.

Kurang dari 5 persen sukarelawan melaporkan mual atau kelelahan, dan bahkan lebih sedikit yang mengalami nyeri otot.

Sekretaris kesehatan negara bagian Sao Paolo, Jean Gorinchteyn mengatakan vaksin untuk melawan virus corona penyebab Covid-19 tersebut tampaknya menghasilkan antibodi pelindung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com