Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Informasi Salah tentang Covid-19 dan Faktanya Menurut Sains

Kompas.com - 28/09/2020, 10:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

 

Mitos 4: Masker tidak melindungi Anda dari virus corona

Pada awal pandemi Covid-19, kita pernah diberi tahu bahwa masker tidak diperlukan jika kita tidak melakukan kontak dekat dengan orang sakit.

Apalagi, di awal pandemi, banyak orang panik membeli masker yang kemudian menyebabkan kelangkaan masker untuk para tenaga kesehatan.

Namun kemudian, masker menjadi suatu keharusan setelah kita mulai memahami dua fakta yang sangat penting.

Yang pertama adalah orang dapat menyebarkan virus meskipun mereka tidak menunjukkan gejala.

Dan yang kedua, bahwa virus kemungkinan besar menyebar melalui udara, dalam tetesan kecil yang mengandung virus yang disebut aerosol.

Pakar penyakit menular Dr. Anthony Fauci berpidato tentang pembalikan pedoman masker wajah selama konferensi CITIZEN by CNN.

“Salah satu hal yang perlu dipahami publik adalah situasi ini masih terus berkembang,” ujarnya.

"Kami tidak menyadari bahwa 40% hingga 45% orang tidak menunjukkan gejala, kami juga tidak menyadari bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi, tertular dari orang tanpa gejala. Itulah mengapa kini memakai masker sangat penting," katanya.

Bagaimana cara kerja masker? Masker melindungi orang lain dari tetesan yang mengandung virus dari pemakai masker yang dikeluarkan ke udara melalui pernapasan, bersin, batuk, bernyanyi atau berteriak.

Beberapa penelitian menemukan, bahwa masker dapat mengurangi jumlah tetesan di udara yang dihirup seseorang hingga 90%.

Selain itu, satu studi juga menemukan, bahwa masker mengurangi penularan virus pernapasan sebanyak 56%.

Meski demikian, tidak semua masker memiliki efektivitas yang sama. Masker bedah - yang terbuat dari kertas yang dipakai para dokter - memiliki filter bermuatan listrik statis yang menangkap partikel virus.

Hindari masker berbahan scuba. Selain umumnya masker scuba hanya satu lapis, bahan scuba memiliki pori lebih besar ketimbang droplet. Sehingga, bukan tak mungkin droplet lebih mudah masuk meresap ke dalam masker.

Baca juga: PT KCI Nilai Masker Scuba Tak Efektif, Ini Penjelasan Pakar

Mitos 5: Vaksin akan tersedia akhir tahun ini

Ada banyak spekulasi seputar kapan vaksin tersedia, dengan beberapa proyeksi optimis pada awal Oktober.

Ada juga beberapa pengembang yang mengantisipasi memiliki data untuk dibagikan menjelang akhir tahun ini.

Tetapi Fauci dan pemimpin kesehatan masyarakat lainnya mengatakan bahwa sangat tidak mungkin vaksin akan tersedia akhir tahun ini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS kini sedang mempertimbangkan aturan baru untuk otorisasi vaksin Covid-19, yang mana membutuhkan waktu yang panjang.

Itu akan memupus harapan Presiden Trump, yang telah berulang kali mengatakan vaksin bisa siap pada 3 November.

Bahkan, jika suatu vaksin mendapatkan otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan langsung pada akhir tahun ini, secara fisik tidak mungkin ada cukup dosis yang tersedia untuk semua orang.

"Jika terbukti manjur pada November atau Desember, kami tidak memiliki cukup dosis vaksin. Kami akan memiliki beberapa juta pada November dan mungkin 10, 20 juta pada Desember. Itu akan cukup untuk mulai memvaksinasi populasi tertentu, tetapi tidak seluruh populasi, "kata Dr. Moncef Slaoui, kepala Operation Warp Speed, inisiatif vaksin pemerintah kepada CNN.

Slaoui menambahkan, kelompok tertentu, seperti petugas kesehatan dan orang-orang yang rentan terhadap penyakit, akan diprioritaskan.

"Bagi kami, ini lebih terlihat seperti pertengahan 2021," kata Fauci.

"Saat ini, mari tetap fokus pada apa yang dikatakan sains untuk membantu kita mengatasi hal ini,” tegas Slaoui.

“Saya senang jika vaksin ada- tetapi sementara itu ada hal-hal sederhana dan efektif yang dapat kita lakukan sendiri, cuci tangan, hindari pertemuan besar, dan memakai masker," pungkasnya.

Baca juga: 3 Faktor Pemicu Meningkatnya Kasus Covid-19 di Klaster Perkantoran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com