Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC: Ibu Hamil yang Terinfeksi Covid-19 Berpotensi Melahirkan Prematur

Kompas.com - 22/09/2020, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan, ibu hamil menghadapi tantangan unik di tengah pandemi Covid-19.

Studi tersebut menemukan bahwa ibu hamil yang mengembangkan gejala terkait Covid-19 kondisinya bisa menjadi sangat kritis dan berpotensi besar melahirkan bayi prematur atau mungkin keguguran.

Penelitian CDC yang terbit di jurnal Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) pada Rabu (16/9/2020) mengamati catatan medis hampir 600 wanita hamil berusia antara 18 sampai 45 tahun yang ada di 14 negara bagian AS.

600 ibu hamil ini dikonfirmasi positif Covid-19 dan mendapat perawatan rumah sakit antara Maret hingga akhir Agustus kemarin.

Baca juga: Jangan Abaikan Vaksin Flu, Terserang Flu Saat Hamil Bisa Bahayakan Janin

Dari data yang tersedia, awalnya sebagian besar ibu hamil dirawat di rumah sakit karena alasan lain selain Covid-19, kebanyakan terkait kehamilan atau persalinan.

Hanya separuhnya yang mengembangkan gejala infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Dari ibu hamil yang mengembangkan gejala Covid-19, 16 persen membutuhkan perawatan intensif, 8 persen membutuhkan ventilasi mekanis invasif, dan ada dua ibu hamil yang meninggal dunia.

Sementara itu, sekitar 12 persen ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 melahirkan secara prematur. Angka ini lebih tinggi 10 persen dari angka kelahiran prematur pada populasi umum.

Studi itu pun mencatat, wanita hamil yang mengembangkan gejala Covid-19 berpotensi lebih besar melahirkan prematur, yakni sekitar 23 persen.

Wanita yang bergejala dan asimtomatik (tidak menunjukkan gejala) juga berisiko mengalami keguguran hingga 2,2 persen.

Dua bayi meninggal tak lama setelah lahir. Dilaporkan, kedua bayi yang meninggal itu lahir dari ibu yang mendapat perawatan ventilasi mekanis invasif karena Covid-19.

Penelitian awal menunjukkan bahwa wanita hamil dan anak-anak tidak terlalu berisiko terkena Covid-19 dibanding masyarakat umum.

Meski tampaknya virus corona tidak berbahaya bagi janin yang baru berkembang seperti virus Zika, belakangan banyak penelitian yang menunjukkan bahwa wanita hamil dan janin dalam kandungan memiliki risiko komplikasi serius.

Ilustrasi bayiKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi bayi

Kendati demikian, penelitian ini tidak menunjukkan secara langsung bahwa wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi dari pasien umum.

Riset menunjukkan, satu dari empat wanita hamil yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 memiliki faktor risiko tambahan untuk penyakit serius akibat Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com