KOMPAS.com - Dunia pernah memiliki delapan benua bernama Zealandia. Namun benua tersebut tenggelam dan menghilang antara 50 hingga 35 juta tahun lalu. Kini sisa-sisa benua tersebut lebih dikenal sebagai Selandia Baru.
Layaknya benua lain, sebelum menghilang, Zealandia juga menjadi tempat tinggal bagi mahluk hidup.
Sebuah studi bahkan berhasil mengungkap, jika benua tersebut ternyata merupakan rumah dari semua leluhur penguin di dunia.
Baca juga: Sepasang Penguin Betina Diberi Kepercayaan Punya Anak, Begini Kisahnya
Seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (24/9/2020) ilmuwan menyimpulkan bahwa semua penguin modern kemungkinan besar merupakan keturunan dari burung purba Zealandia.
Hal tersebut terungkap berkat identifikasi fosil dari spesies penguin yang sudah punah.
Peneliti menemukan, fosil berusia 3 juta tahun tersebut terawetkan dengan baik, termasuk tengkorak dan tulang sayap di Pulau Utara Selandia Baru.
Proses selanjutnya, peneliti kemudian membandingkan fosil dengan tulang spesies penguin jambul yang masih hidup.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa penguin purba memiliki kemiripan dengan penguin jambul modern, meski paruhnya lebih ramping.
Ini menjadi petunjuk jika penguin jambul purba mempunyai pola makan yang berbeda dari sepupu modernnya yang sebagian besar mengonsumsi ikan kecil, kril, dan krustasea.
Penguin dengan nama latin Eudyptes atatu ini, ternyata mampu menawarkan hubungan penting yang sebelumnya hilang antara penguin purba dan modern.
"Temuan ini menjadi petunjuk penting bahwa Selandia Baru telah menjadi titik keanekaragaman hayati bagi burung laut selama jutaan tahun," kata Daniel Thomas, ahli zoologi Massey University sekaligus penulis utama studi.
Baca juga: Peta Baru ini Ungkap Wajah Bumi dengan Benua Zealandia yang Hilang