Waspada Banjir di Tengah Pandemi, LIPI Buka Kolaborasi Riset Multidisiplin

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan, wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan periode 2020-2021 pada akhir Oktober 2020.

Dalam keterangan resmi BMKG juga disebutkan, bahwa meskipun musim hujan secara rerata klimatologisnya 71 persen zona musim (Zom) adalah normal, tetapi sekitar 27,5 persen Zom diprediksikan lebih basah atau lebih tinggi daripada rerata klimatologis curah hujan yang ada.

Hal ini membuat para ahli mengingatkan perlunya mitigasi dan kolaborasi berbagai pihak berwenang, terhadap potensi banjir yang bisa saja terjadi akibat curah hujan tinggi atau intensitas hujan yang sering terjadi nantinya.

Baca juga: BMKG Jelaskan, Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Berkaitan dengan Gempa

Apalagi, potensi banjir tersebut bisa terjadi di masa pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan berakhirnya. Sehingga mitigasi untuk kedua persoalan ini harus diselaraskan.

Pasalnya, Indonesia memiliki 5.590 sungai induk dan 600 di antaranya berpotensi menimbulkan banjir.

Sementara, daerah rawan banjir yang mencakup sungai-sungai induk ini luasnya mencapai 1,4 juta hektar.

Di sisi lain, jumlah kasus pasien terinfeksi positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat dari hari ke hari.

Data resmi pemerintah memperlihatkan bahwa ada 3.963 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Sehingga, penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga Rabu (16/9/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 228.993 orang, terhitung sejak munculnya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: BMKG: Masih Musim Kemarau, Tapi Ini Daftar Wilayah yang Justru Waspada Banjir