Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Banjir Bandang Gorontalo, Fenomena Shearline sampai Hujan Lama

Kompas.com - 12/06/2020, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah sekitar Sungai Bone di Kabupaten Bone Bolango hingga Gorontalo direndam banjir bandang sejak Kamis (11/6/2020).

Pada pukul 21.00 WITA, dikabarkan ketinggian air sudah mencapai1,5 meter. Bahkan di daerah yang lebih rendah, rumah-rumah warga sudah tenggelam menyisakan atapnya saja.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir terjadi di beberapa desa di Kecamatan Bone Kabupaten Bond Bolango tepatnya di Desa Molamahu, Taludaa, Masiaga dan Moodoliyo.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala, mengatakan bahwa terdapat berbagai kondisi atmosfer yang menyebabkan hujan lebat dan berakibat banjir bandang di Gorontalo dan sekitarnya ini.

Baca juga: Waspada 7 Penyakit Pasca-banjir dan Pencegahannya

Berikut rincian penjelasannya.

1. Fenomena Shearline

Agie berkata bahwa salah satu kondisi atmosfer yang menyebabkan banjir bandang di Gorontalo adalah fenomena Shearline atau belok angin yang kuat dan menyebabkan penumpukan massa udara.

"Penumpukan massa udara ini akan berakibat pada pertumbuhan awan hujan intensif," kata Agie kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

2. Hujan lama

Meluapnya sungai Bone, disebutkan terjadi akibat hujan dengan durasi yang cukup lama yaitu sekitar 11 jam pada tanggal 11 Juni 2020, sejak pukul 17.00 UTC (pukul 01.00 WITA) hingga pukul 04.40 UTC (pukul 12.40 WITA).

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Ada Peringatan Waspada Banjir dari BMKG?

Agie mengingatkan bahwa hujan dengan durasi yang lama dapat menyebabkan kondisi tanah jenuh dan berpotensi longsor. Sebab, genangan dan luapan air sungai bisa membawa partikel padat sehingga friksi terhadap jembatan dan pinggiran sungai membahayakan masyarakat.

3. Kondisi regional cuaca

Dikatakan Agie, kondisi regional cuaca juga memiliki pengaruh terhadap peristiwa banjir bandang yang terjadi di Gorontalo dan sekitarnya.

Kondisi regional cuaca yang terjadi adalah adnya interaksi tidak langsung antara atmosfer di wilayah Gorontalo dengan bibit badai tropis di philipina.

"Meskipun cukup jauh, namun dampak tak langsung ini dapat menyebabkan daerah belokan atau pertemuan angin," ujar dia.

Sehingga, dalam beberapa hari ke depan wilayah Sulawesi bagian tengah hingga utara harus tetap waspada, termasuk di kawasan Maluku Utara dan tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com