Selanjutnya, sampel ditempatkan di landasan sel berlian, dan menekannya hingga 50 gigapascal, sekitar setengah juta kali tekanan atmosfer Bumi di permukaan laut.
Setelah sampel diperas, selanjutnya bahan tersebut dipanaskan dengan laser.
Setelah 18 kali percobaan, sesuai prediksi peneliti, sampel silikon karbida bereaksi dengan air, setelah dipanaskan dalam suhu tinggi, material tersebut berubah menjadi silika dan berlian.
Kesimpulannya, pemanasan hingga suhu 2.500 Kelvin dan tekanan hingga 50 gigapascal, ditambah oksidasi air, planet yang kaya silikon karbida akan menghasilkan komposisi interior yang terdiri dari silika dan berlian.
Baca juga: Serupa Tata Surya, Astronom Temukan Exoplanet Layak Huni Luar Bumi
Studi ini telah diterbitkan di jurnal The Planetary Science Journal.
Allen-Sutter mengatakan dengan studi ini dapat membantu peneliti dan ilmuwan untuk lebih memahami karakter dari pengamatan planet ekstrasurya di galaksi ini.
"Semakin banyak kita belajar, semakin baik kita dapat menafsirkan data baru dari misi masa depan seperti James Webb Space Telescope dan Nancy Grace Roman Space Telescope untuk memahami dunia (exoplanet) di luar Tata Surya kita sendiri," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.