KOMPAS.com - Kelompok Penelitian Virus Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) menganalisis genom virus corona SARS-CoV-2.
Penelitian ini diklaim sebagai riset pertama dari peneliti Indonesia yang mengamati genom virus di Indonesia secara menyeluruh.
Prof Chairul Anwar Nidom yang merupakan ketua tim riset mengatakan kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2020) penelitian ini berangkat dari keresahan apakah penyiapan vaksin Covid-19 yang dilakukaan Indonesia saat ini - baik vaksin Merah Putih maupun vaksin dari China dan Korea Selatan - sudah mengacu atau memperhatikan karakter virus Covid-19 di Indonesia.
Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Systematic Reviews in Pharmacy, data sekuens genom virus corona itu didapat dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dapat diakses khalayak.
Baca juga: Vaksin Covid-19, Apakah Sudah Sesuai Virus Corona di Indonesia?
Tim PNF mengidentifikasi adanya peptida RRGPEQTQGNFGDQELIRQGTDYK dari nukleokapsi fosfosprotein untuk menghasilkan vaksin berbasis peptida yang bertentangan dengan SARS-CoV-2.
"Urutan asam amino itu (RRGPEQTQGNFGDQELIRQGTDYK) adalah pokok struktur virus (SARS-CoV-2) yang ada di Indonesia," jelas dia.
Untuk diketahui, peptida adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua atau lebih asam amino yang dihubungan dalam suatu rantai dari setiap asam yang bergabung dengan rantai amino berikutnya.
Nidom melanjutkan, suatu vaksin itu harus memenuhi kriteria asam-asam amino RRGPEQTQGNFGDQELIRQGTDYK tersebut.
Berkaitan dengan temuan ini, Kompas.com meminta tanggapan ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo.
Ahmad mengapresiasi temuan ini sebagai referensi akademis. Namun, dia menyampaikan beberapa hal yang perlu digarisbawahi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan