Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Plasma Darah untuk Terapi Covid-19 Perlu Uji Klinis? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 27/08/2020, 09:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Ini (PRNT) sedang dikembangkan di Lembaga Eijkman. Kita berharap dua bulan lagi (November) selesai," harapnya.

Adapun inti utama uji klinis plasma konvalesen yang dikembangkan saat ini adalah untuk memastikan dua hal berikut.

1. Mendapatkan cara terbaik pemberian plasma

Seperti disebutkan sebelumnya, jika sampel plasma darah sudah dipastikan melalui PRNT dan siap diberikan kepada pasien. Maka, risiko efek samping bisa diminimalisir.

Sehingga, fokus peneliti dan dokter beserta tenaga medis hanyalah memantau perkembangan reaksi pasien penerima donor plasma konvalesen itu selama maksimal dua kali uji coba dalam kurun waktu tiga hari.

"Itu biar kita tahu dosisnya bagaimana, berapa. Sama seperti kita minum obat, kan, ada dosisnya, kalau nggak diuji kita nggak tahu. Kalau kekurangan ya nggak efektif, kalau kelebihan ya bahaya, makanya perlu diuji dulu," jelas David.

Baca juga: AS Izinkan Plasma Darah untuk Pasien Corona, Bagaimana Indonesia?

 

2. Mempelajari semua pasien dan donor dengan PRNT

Tidak semua pasien yang terinfeksi virus corona dan penyintasnya memiliki gejala, keluhan ataupun faktor-faktor risiko penyakit penyerta yang sama.

Oleh sebab itu, uji klinis plasma konvalesen perlu dilakukan agar mengetahui dan mempelajari setiap kemungkinan yang berlaku pada setiap indikator yang berkaitan dengan plasma konvalesen dan penyembuhan infeksi penyakit akibat virus tersebut.

Akan tetapi, yang dapat dipastikan oleh David, pemilihan penyintas donor plasma darah untuk terapi pasien Covid-19 juga harus diperketat dengan mengutamakan penyintas tanpa penyakit penyerta, dan bukan wanita hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com