Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Bukan Merah, Sebenarnya Apa Warna Matahari?

Kompas.com - 26/08/2020, 20:31 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.Com -  Ada orang yang mengatakan bahwa Matahari itu berwarna kuning, atau oranye atau bahkan merah. Namun, ternyata selama ini adalah kesalahpahaman umum.

Pada dasarnya matahari adalah semua warna yang bercampur, yang mata kita tangkap warna matahari sebagai warna putih. Ini mudah dilihat dalam gambar yang diambil dari luar angkasa.

Jadi, sebenarnya apa warna matahari kita?

Pelangi berasal dari cahaya matahari yang dipisahkan menurut warnanya. Warna dalam pelangi, yang terdiri dari merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu memiliki panjang gelombang yang berbeda.

 

Merah adalah warna dengan gelombang terpanjang, sedangkan warna biru yang terpendek.

Baca juga: Snowball Earth: Apa yang akan Terjadi Jika Bumi Kehilangan Sinar Matahari?

Saat kita melihat Matahari terbit atau terbenam, saat sedang rendah di langit, mungkin tampak kuning, jingga, atau merah.

Tapi itu hanya karena warna panjang gelombang pendeknya yakni hijau, biru dan ungu dibiaskan oleh atmosfer bumi, seperti gelombang kecil yang disebarkan oleh bebatuan besar di sepanjang pantai.

Itulah alasan mengapa hanya warna merah, kuning, dan jingga yang menembus atmosfer tebal ke mata kita.

Ilustrasi satelit luar angkasa Parker Solar Probe Nasa yang mendekati Matahari.Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory Ilustrasi satelit luar angkasa Parker Solar Probe Nasa yang mendekati Matahari.

Baca juga: Pertama Kalinya, Solar Orbiter ESA Akhirnya Lebih Dekat ke Matahari

 

Ketika Matahari berada tinggi di langit, gelombang yang lebih pendek, terutama biru, menyerang molekul udara di atmosfer bagian atas memantul dan menyebar. Hal itu yang menjelaskan mengapa langit tampak biru.

Beberapa orang berpikir bahwa pancaran matahari dalam cahaya tampak mencapai puncaknya jika berwarna kuning. Namun, puncak pancaran Matahari yang sebenarnya justru dalam warna hijau.

Jadi mengapa gambar matahari terkadang hijau, biru, merah, atau oranye?

Mengutip Stanford Solar Center, Rabu (26/08/2020), dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa sebenarnya semua bentuk cahaya dan energi adalah bagian dari fenomena yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com