Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan dari Kekeringan, Burung Pengicau Tropis Pilih Stop Bertelur

Kompas.com - 26/08/2020, 11:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Ketidakstabilan yang terjadi di lingkungan saat ini, mau tak mau membuat spesies satwa di alam liar harus beradaptasi.

Seperti misalnya yang terjadi pada burung pengicau di hutan hujan tropis. Untuk bertahan hidup dari kekeringan, mereka memilih membatasi reproduksi.

Hal ini terungkap berkat sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change.

Baca juga: Air Mata Burung dan Reptil Ternyata Mirip Manusia, Ini Kandungannya

Seperti dikutip dari Phys.org, Selasa (25/8/2020) kekeringan telah mengancam beberapa bagian planet dan lebih umum terjadi karena perubahan iklim.

Untuk kelangsungan hidup mereka sendiri, burung pengicau di hutan hujan tropis pun akhirnya memilih untuk mengurangi bereproduksi.

Alasannya, memproduksi telur dan memberi anak burung akan membutuhkan energi tambahan.

Dalam studinya, peneliti menggunakan data 38 spesies burung dari Venezuela dan Malaysia. Peneliti juga menggunakan data periode kekeringan di masing-masing negara.

Hasilnya, peneliti menemukan reproduksi 20 burung Malaysia berkurang rata-rata 36 persen.

Sementara pada 18 spesies burung Venezuela terjadi penurunan reproduksi pula sebesar 52 persen.

Menariknya, peneliti juga berpendapat bahwa burung dengan usia lebih panjanglah yang mengalami perlambatan reproduksi terbesar selama musim kemarau.

"Ini mengejutkan karena kami memperkirakan kekeringan akan mengurangi kelangsungan hidup sampai tingkat tertentu pada semua spesies," ungkap James Mouton, peneliti dari University of Montana.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Kotoran Burung Laut Bisa Bernilai Jutaan Dollar, Kok Bisa?

Sementara itu, bagi burung dengan masa hidup lebih pendek terus berkembang biak tetapi juga memiliki kemungkinana kecil untuk bertahan hidup.

Sehingga bisa dikatakan jika penelitian ini menunjukkan bahwa populasi spesies burung pengicau tropis yang berusia lebih panjang lebih mampu bertahan terhadap efek kekeringan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Namun Mouton mengingatkan kekeringan hanyalah salah satu aspek dari perubahan iklim yang akan menjadi ancaman potensial bagi populasi burung. Masih ada faktor lainnya seperti perambahan hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com