Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Orbiter Ambil Foto Terdekat Matahari, Banyak "Api Unggun" di Permukaannya

Kompas.com - 17/07/2020, 11:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Sumber NASA

KOMPAS.com – Pada 9 Februari 2020 lalu, NASA berkolaborasi dengan European Space Agency (ESA) meluncurkan Solar Orbiter dengan tujuan untuk mengeksplorasi Matahari.

Pesawat ini pertama kali mengorbit dengan jarak sangat dekat Matahari pada pertengahan Juni 2020 lalu. Solar Orbiter kemudian menangkap beberapa gambar permukaan Matahari, yang terdekat sepanjang sejarah.

“Gambar-gambar terdekat Matahari ini akan membantu para ilmuwan memetakan lapisan atmosfer Matahari. Sangat penting untuk mengetahui dampaknya terhadap suhu dan iklim di Bumi pada masa mendatang,” tutur Holly Gilbert, ilmuwan NASA yang berkecimpung dalam misi tersebut seperti dikutip dari Nasa.gov, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Sore Ini Matahari di Atas Kabah, Waktunya Cek Arah Kiblat agar Akurat

Solar Orbiter menangkap gambar tersebut dari jarak 48 juta mil dari Matahari. Pesawat ini memiliki enam instrumen untuk mengambil gambar dan video.

Gambar-gambar permukaan Matahari yang paling jelas diambil oleh instrument Extreme Ultraviolet Imager (EUI). Begitu gambar tersebut diterima oleh NASA, ilmuwan menemukan banyaknya pijaran api yang mereka sebut campfire atau api unggun.

Salah satu ilmuwan tersebut adalah ahli astrofisika di Royal Observatory of Belgium, David Berghmans.

“Api unggun yang kita bicarakan di sini adalah sepupu dari pijar Matahari (solar flares). Namun satu juta kali, atau bahkan miliaran juta kali lebih kecil dari itu,” tutur Berghmans.

Baca juga: Benarkah Sinar Matahari Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasannya

Besar kemungkinan, api unggun tersebut adalah letupan mini yang disebut sebagai nanoflares, yang bertujuan untuk memanaskan atmosfer Matahari.

Selanjutnya, ilmuwan perlu mengetahui temperatur campfire ini secara persis dan hal itu tengah dilakukan oleh instrumen Spectral Imaging of the Coronal Environment (SPICE) yang juga merupakan bagian dari Solar Orbiter.

“Jadi, kami tidak sabar menunggu datanya,” tutur ilmuwan instrument SPICE, Frederic Auchere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com