Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Rusia Siap Digunakan, Ilmuwan Ragukan Keamanannya

Kompas.com - 12/08/2020, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Nature

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan vaksin tersebut akan diperkenalkan secara bertahap kepada warga, serta diberikan lebih dulu kepada petugas kesehatan dan guru.

Sedikitnya, ada lebih dari 200 vaksin Covid-19 yang sedang dalam pengembangan di seluruh dunia. Beberapa di antaranya sudah dalam tahap uji coba fase 3. Akan tetapi, para peneliti memperkirakan vaksin paling awal dapat disetujui beberapa bulan mendatang.

Danny Altmann, ahli imunologi di Imperial College London mengatakan sangat prihatin dengan rencana tergesa-gesa Rusia untuk mendistribusikan vaksin tersebut.

Sebab, vaksin itu bisa menyebabkan penyakit yang parah, ketika antibodi yang dihasilkan vaksin yang membawa virus ke sel, setelah terpapar virus.

Baca juga: Dua Kandidat Vaksin Covid-19 Masuki Fase 3 Uji Klinis

Masalah lain bisa jadi reaksi kekebalan seperti asma yang menjadi masalah dengan beberapa vaksin eksperimental melawan virus SARS.

“Sungguh konyol, tentu saja, mendapatkan otorisasi atas data ini,” kata Svetlana Zavidova, kepala Asosiasi Organisasi Uji Klinis Rusia, yang bekerja dengan perusahaan farmasi internasional dan organisasi penelitian.

Menurut dia, tanpa uji coba fase 3 yang lengkap, Zavidova juga khawatir kejelasan vaksin corona itu, apakah dapat mencegah Covid-19 atau tidak.

Atau vaksin ini bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya, karena kesenjangan dalam cara Rusia memantau efek obat-obatan.

Baca juga: Induksi Respon Imun, Ini Hasil Uji Coba dan Efek Samping Vaksin Corona Adenovirus China

“Sistem pemantauan keamanan kami, menurut saya, bukan yang terbaik,” katanya.

Zavidova juga khawatir persetujuan vaksin tersebut akan "sangat berbahaya" untuk upaya menjalankan uji klinis vaksin Covid-19 dan obat-obatan lainnya di Rusia.

“Tidak yakin apa yang Rusia lakukan, tapi saya pasti tidak akan mengambil vaksin yang belum diuji pada Fase 3. Tidak ada yang tahu apakah itu aman atau berhasil. Mereka menempatkan [petugas kesehatan] dan populasinya dalam risiko,” kata Florian Krammer, ahli virologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City.

Vaksin corona Rusia ini dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology di Moskow. Vaksin Gamaleya telah diberikan kepada 76 sukarelawan sebagai bagian dari dua uji coba tahap awal yang terdaftar di ClinicalTrials.gov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com