Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Vaksin Corona dari Inggris dan China Dinilai Paling Efektif

Kompas.com - 22/07/2020, 10:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dua kandidat vaksin Covid-19, dari Oxford University di Inggris dan China, dinilai aman dan dapat memicu respons kekebalan tubuh.

Kedua studi tersebut dilaporkan dalam The Lancet.

Kendati masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pendekatan tersebut memenuhi persyaratan untuk vaksin yang efektif melawan Covid-19, kedua hasil uji sejauh ini paling menjanjikan. Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan.

Dilansir IFL Science, Senin (20/7/2020), kedua vaksin menggunakan adenovirus yang lemah, virus flu biasa, yang dimodifikasi secara genetik untuk membawa kode genetik protein lonjakan pada kulit terluar SARS-CoV-2, virus yang bertanggung jawab untuk Covid-19.

Baca juga: Agustus, Indonesia Mulai Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac pada 1.620 Orang

Hasil uji vaksin corona dari Oxford, Inggris

Untuk studi Oxford, virus flu diambil dari simpanse dan diberikan kepada 543 dari 1.077 orang dewasa sehat. Sementara 534 sisanya merupakan kelompok kontrol dan diberi vaksin meningitis.

Hasil sejauh ini telah menemukan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan menginduksi antibodi yang kuat dan respon imun sel T hingga hari ke-56 dari percobaan yang sedang berlangsung.

"Sistem kekebalan tubuh memiliki dua cara untuk menemukan dan menyerang patogen - antibodi dan respons sel," kata ketua tim Profesor Andrew Pollard dari Universitas Oxford, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.

"Vaksin ini dimaksudkan untuk menginduksi keduanya, sehingga dapat menyerang virus ketika beredar di dalam tubuh, serta menyerang sel-sel yang terinfeksi. Kami berharap ini berarti sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus, sehingga vaksin kami akan melindungi manusia untuk suatu jangka waktu yang panjang," umbuhnya.

"Namun, kami perlu penelitian lebih lanjut sebelum kami memastikan vaksin tersebut efektif melindungi tubuh terhadap infeksi SARS-CoV-2, dan untuk berapa lama perlindungan berlangsung."

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

Vaksin yang dikembangkan Oxford terbukti dapat memicu respons sel T dalam waktu 14 hari, yang berarti sistem kekebalan dapat menemukan dan membuang sel yang terinfeksi virus.

Dalam 28 hari, ada juga respon antibodi, yang berarti sistem kekebalan mengirim antibodi untuk menyerang virus jika ditemukan ada dalam darah atau dalam sistem limfatik.

Baca juga: Mungkinkah Covid-19, MERS, SARS dan Flu Dicegah dengan Satu Vaksin?

Efek samping ringan seperti kelelahan dan sakit kepala dilaporkan oleh sekitar 70 persen peserta, tetapi kurang intens pada peserta yang diizinkan minum parasetamol.

Mengonsumsi parasetamol sebelum dan sesudah vaksinasi tidak berdampak negatif pada hasilnya.

Hasil uji vaksin corona dari China

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com