KOMPAS.com - Infeksi virus baru tiba-tiba muncul di China yang disebabkan oleh gigitan kutu dan menular dari orang ke orang.
Seperti dikabarkan Global Times, Kamis (6/8/2020), sebanyak 37 orang di Provinsi Jiangsu, China timur, didagnosis dengan Severe Fever with Thrombocytopenia Syndrome (SFTS), atau demam parah pada tahun ini.
Gejala penyakit ini disebabkan oleh virus baru (novel bunya virus) yang disebabkan oleh tick atau kutu, yang kemudian dikenal sebagai salah satu penyakit yang dibawa oleh virus tick borne.
Lantas apa itu virus tick borne?
Baca juga: Unika Atma Jaya Jakarta Resmikan Laboratorium Covid-19 Aman Lingkungan
Dikutip dari jurnal yang diterbitkan di Science Direct, Jumat (7/8/2020), infeksi virus ini didiagnosis dengan SFTS, yang mana pasien ditandai dengan sindrom demam akut dengan suhu di atas 38 derajat celsius.
Selain itu, trombositopenia dan leukopenia kurang dari normal, khususnya yang berhubungan dengan riwayat gigitan kutu di daerah endemik.
Demam parah dengan sindrom trombositopenia atau SFTS ini juga ditemukan pada tahun 2009 di China tengah.
Baca juga: Penyakit Baru Muncul Tiap Tahun, Berpotensi Jadi Penyakit Kritis
Dikenal sebagai sindrom klinis baru dengan kemiripan klinis dan epidemiologis dengan anaplasmosis manusia.
Agen penyebab SFTS diidentifikasi sebagai novel phlebovirus atau virus SFTS, sedangkan pada kasus tick borne yang menjadi viral di China saat ini disebabkan oleh novel bunya virus.
Menurut jurnal PubMed National Library of Medicine, sejumlah peneliti di China mencoba meneliti penyebab penyakit seperti demam berdarah yang terjadi pada petani.
Berdasarkan deteksi yang dilakukan, mereka menemukan sebuah virus yang tidak diketahui dalam sampel darah orang yang terinfeksi dan dari kutu Haemaphysalis yang dikumpulkan dari anjing.
Analisis sekuens genom keseluruhan mengidentifikasi virus itu sebagai anggota baru dari Bunyaviridae atau bunya virus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.