Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ingatkan, Mungkin Tak Ada "Peluru Perak" untuk Covid-19

Kompas.com - 04/08/2020, 12:21 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber NPR

Dan ketika penyakit mulai terkendali, Tedros mendesak untuk terus melakukan langkah di atas.

Dalam membuat vaksin, pengujian fase tiga dirancang untuk melihat apakah kandidat vaksin benar-benar mencegah penyakit.

WHO melaporkan, hingga 31 Juli ada enam kandidat vaksin yang berada dalam fase tiga.

Pekan lalu, kandidat vaksin yang dibuat perusahaan biotek AS Moderna dan dikembangkan bekerja sama dengan National Institutes of Health memasuki pengujian fase 3.

"Ada 30.000 sukarelawan yang akan dibagi menjadi dua kelompok," kata Joe Palca dari NPR menjelaskan.

"Kelompok pertama akan menerima dua suntikan mRNA-1273 yang berjarak 28 hari. Kelompok kedua akan menerima suntikan yang hanya mengandung air garam," jelas Joe.

"Baik sukarelawan maupun orang yang memberi suntikan tidak ada yang tahu apa isi di dalam jarum suntik. Ini untuk menghindari bias satu dengan yang lain," imbuhnya.

Para peneliti kemudian akan memantau kedua kelompok untuk melihat efek samping dari suntikan itu.

Baca juga: LIPI Targetkan Buat Vaksin Berbentuk Spray, Kapan Selesainya?

Sejauh ini, enam kandidat vaksin telah bergabung dengan Operation Warp Speed, dorongan administrasi Trump untuk memasarkan vaksin Covid-19 secara luas pada awal 2021.

Namun, tidak semua kandidat di Operation Warp Speed ada di fase tiga pengujian.

Lebih dari 250.000 orang telah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam uji klinis, kata spesialis penyakit menular A.S. minggu lalu.

Anthony Fauci mendesak warga Amerika untuk mendaftar di CoronavirusPreventionNetwork.org agar dapat menjadi bagian dari solusi dari momok mengerikan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com