Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2020, 09:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Kambuh dari penyakit yang diderita dan telah selesai diterapi sangatlah tidak diharapkan oleh semua orang yang sedang sakit.

Bagi Anda yang sudah pernah mengalami gangguan penyakit batu ginjal tanduk rusa dan telah selesai terapi, harus tetap waspada karena penyakit itu bisa kembali lagi.

Hal itu disampaikan oleh Dokter spesialis urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)- RS Cipto Mengunkusumo, Dr Ponco Birowo SpU(K) PhD.

"Kalau sudah pernah kena batu ginjal baik kecil maupun besar, setelah lima tahun itu kesempatan kena (penyakit batu ginjal) lagi sangat bisa terjadi," kata Ponco dalam diskusi daring bertajuk Teknik operasi untuk Menghancurkan Batu Tanduk Rusa Ginjal tanpa Radiasi, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: Kopi dan Teh Tidak Dilarang bagi Penderita Batu Ginjal, asal...

Setidaknya, berdasarkan pengalaman Ponco sendiri, hampir 50 persen dari total pasiennya mendapati batu ginjal kambuh dalam kurun waktu lima tahun, atau bahkan di bawah kurun waktu tersebut tergantung kondisinya.

"Saya juga pernah dapat pasien, dan itu sudah dioperasi, dua tahun kemudian batu ginjalnya ada lagi, ya itu karena banyak faktor lainnya juga," ujarnya.

Lantas, apa yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kambuhnya penyakit batu ginjal tersebut?

Ilustrasi batu ginjalpiotr_malczyk Ilustrasi batu ginjal

Baca juga: Batu Tanduk Rusa Ginjal Bikin Kencing Berdarah, Kenali Faktor Risikonya

Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah batu ginjal kambuh, baik batu ginjal kecil maupun besar seperti batu tanduk rusa ginjal dapat muncul kembali setelah terapi atau operasi yang Anda lakukan.

1. Konsumsi air mineral yang cukup

Ponco menegaskan, mengonsumsi air mineral yang cukup adalah kewajiban yang harus dipenuhi tubuh manusia. Sebab, 80 persen dari dari tubuh manusia isinya adalah air.

Dalam sehari setidaknya, kita harus mengonsumsi air berkisar 2 sampai 2,5 liter, tetapi jika kondisi cuaca panas dan aktivitas fisik Anda banyak maka harus mengonsumsi lebih dari itu.

"Minum air yang cukup intinya, itu menghindari dehidrasi, memenuhi kebutuhan tubuh kita yang memang paling banyak adalah air, juga menghindari banyak risiko penyakit akibat kekurangan cairan tubuh, termasuk batu ginjal," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com