Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Kondor Andes Terbang Berjam-jam Tanpa Mengepakkan Sayapnya

Kompas.com - 16/07/2020, 20:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Faktanya, energi mengepakkan sayap pada burung besar diperkirakan ahli sekitar 30 kali lebih besar dibanding energi metabolisme istirahat mereka. Ini berarti, mungkin aktivitas berlari mamalia lebih hemat energi.

Dengan menggunakan data dari bio-logger, para peneliti mengidentifikasi kondisi terbang kedelapan kondor remaja di berbagai kondisi angin dan termal.

Bahkan di atas pegunungan, di mana terdapat interaksi aliran udara yang kompleks, kondor andes remaja mampu menavigasi arus udara yang tak terlihat dengan gerakan yang sangat sedikit.

Kondor terbang untuk mencari makan hingga ke tempat-tempat yang sulit diakses. Mereka tidak dapat mengetahui dan memutuskan apakah kondisi udara sedang baik atau buruk. Mereka hanya mengandalkan arus udara untuk terbang.

Walaupun membutuhkan banyak energi untuk melepaskan terbang, kondor andes membutuhkan kemahiran untuk mendarat. Mereka sangat selektif menentukan mendarat di mana.

Baca juga: Spesies Burung Bangkai ini Diambang Kepunahan, Apa Dampaknya?

"Kondor andes perlu mencari udara yang naik untuk menghindari pendaratan yang tidak direncanakan," jelas Sergio Lambertucci, seorang ahli biologi di National University of Comahue di Argentina.

Memahami bagaimana burung-burung menavigasi rintangan tak terlihat di langit dapat memberi kita wawasan tentang kondisi atmosfer. Ini juga dapat menjelaskan bagaimana burung-burung besar seperti Argentavis magnificens yang bobotnya 72 kilogram punah.

"A. magnificens selalu diasumsikan tidak mampu mengepakkan sayap saat terbang dan sepenuhnya melayang," tulis para peneliti.

Karena itu, kemungkinan besar bahwa mereka juga melayang di langit seperti kondor andes. Mereka mengepakkan sayap jika hanya benar-benar dibutuhkan.

Studi ini dipublikasikan di PNAS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com