Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handy Chandra
Bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan

Bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan | Menekuni Inovasi Teknik dan Manajemen Lingkungan Laut | Pengalaman di bidang Maritim dan Pemilik Paten Plutonium Buoy

Wakatobi-AIS, Perangkat Kemaritiman Inovasi Anak Negeri

Kompas.com - 26/06/2020, 09:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika ngobrol dengan Penulis, Arief menceritakan bahwa Wakatobi-AIS dikembangkan dengan pola kerja sama. Pihak Pemerintah melalui LPTK Wakatobi, bekerja sama dengan pihak swasta (PT Solusi247) mengembangkan alat ini sejak 2017.

Uji lapangan dan perbaikan fitur dilakukan selama tahun 2017-2019. Jangkauan terjauh titik pantau alat adalah 37 nautikal-mil.

LPTK Wakatobi memiliki sarana radar pantai dari perusahaan Jepang (merek: JRC), yang merupakan hibah. Alat ini dipakai sebagai sarana pengujian Wakatobi-AIS.

Penulis yakin akan kemampuan inovasi anak negeri. Hal ini adalah fakta dari uraian sejarah singkat AIS kelas B di atas, peraturan-peraturan pemerintah, perkembangan teknologi di dalam negeri, dan bukti alat yang sudah ada, serta semangat pemuda-pemudi anak negeri yang inovatif.

Kita memiliki kapabilitas ilmu, kapabilitas institusi, dan peluang-peluang kerjasama yang bagus untuk memajukan kemaritiman di Indonesia. Kita bisa berkolaborasi dari berbagai sisi pembangunan.

Baik sisi pemerintah, sisi swasta dan sisi masyarakat, semua bisa berpartisipasi. “Kuncinya adalah komunikasi!”demikian kutipan slogan Pak Menteri Kelautan dan Perikanan, Dr Edhy Prabowo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com