Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Bagaimana Bisa Terjadi?

Kompas.com - 20/06/2020, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

Kondisi pada peristiwa menutipi keseluruhan piringan Matahari inilah disebut dengan kontak kedua.

Fase kontak ketiga

Setelah melewati masa puncaknya, gerhana akan bergulir dan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, dan disebut dengan kontak ketiga.

Fase kontak keempat

Setelah kontak ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil.

Hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, dan saat itulah disebut kontak keempat atau kontak akhir.

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin di Singkawang Begitu Sempurna, Ini Rupanya

Waktu terjadi GMC bervariasi

Lama waktu dari kontak kedua hingga kontak ketiga tersebut itulah yang disebut sebagai Durasi Cincin atau Fase Cincin. Lama waktu ini bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.

Sementara itu, waktu dari kontak awal hingga kontak akhir disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktu terjadinya juga bervariasi.

Akan tetapi, Durasi Cincin ini tidak akan terjadi di semua wilayah. Melainkan hanya ada di lokasi yang terlewati jalur cincin saja.

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 2020, Kota Mana yang Tak Bisa Melihatnya?

Sedangkan, untuk Durasi Gerhana akan ada di semua lokasi, baik yang terlewati antumbra Bulan maupun yang hanya terkena penumbranya.

Penampakan GMC di Indonesia

Untuk diketahui, wilayah Indonesia berada di sebelah selatan jalur Cincin, Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana adalah bagian sebelah kanannya.

Pada saat puncak Gerhana Matahari Cincin itu, besaran piringan Matahari yang tertutupi piringan bergantung pada magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana terjadi dan diameter Matahari keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com