Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Jepang Ungkap Rahasia Pelukan yang Sempurna pada Bayi

Kompas.com - 15/06/2020, 11:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

Seperti diketahui, hormon oksitosin atau yang dikenal sebagai 'hormon cinta' dilepaskan selama terjadi kontak fisik yang dekat.

Para peneliti juga meyakini, ini merupakan studi pertama yang meneliti dampak fisiologis dari pelukan yang dilakukan terhadap bayi.

Sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang ikatan antara orangtua dengan anak, serta mengenai psikologi anak.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Kenapa Bayi Sering Muntah?

Deteksi dini autisme pada anak

Hiromasa Funato, salah satu peneliti Jepang dari studi ini menyatakan, percobaan pelukan pada bayi yang dilakukan dalam penelitian dinilai dapat menjadi deteksi dini untuk mengetahui apakah anak memiliki tanda-tanda autisme atau tidak.

Autisme adalah gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain.

Ia menjelaskan, penelitian ini berpusat pada input sensori yang diterima bayi selama pelukan dan hal ini terlihat dari perubahan detak jantung bayi.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Kembangkan Aplikasi Deteksi Penyakit Kuning pada Bayi

Sementara pada anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) mengalami gangguan sistem pemrosesan sensori integrasi dan interaksi sosial.

Untuk diketahui, faktor genetik menjadi salah satu penyebab autisme. Berdasarkan National Institute of Health, keluarga yang memiliki satu anak autisme memiliki peluang 1-20 kali lebih besar untuk melahirkan anak yang juga autisme.

"Oleh karena itu, percobaan pelukan sederhana kami dapat digunakan dalam penyaringan awal fungsi otonom, sensor integrasi, dan pengembangan interaksi sosial pada bayi dengan keluarga yang berisiko tinggi pada ASD," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com