Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Baru Jadi Ortu: Kenapa Bayi Sering Muntah?

Kompas.com - 03/05/2020, 13:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com – Para orangtua baru mungkin bertanya-tanya mengapa si buah hati kerap muntah, atau kerap disebut gumoh.

Pada kenyataannya, banyak hal dapat menjadi penyebab muntah pada bayi. Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah kondisi refluks akibat belum matangnya fungsi saluran cerna bayi.

Kondisi ini menyebabkan susu yang sudah ditelan ke dalam lambung dapat dengan mudah kembali ke atas, dan keluar lewat mulut terkadang hidung bayi.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Jangan Berikan Madu kepada Bayi Sebelum Usia 1 Tahun

Diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, Puri Indah, dr Cynthia Rindang Kusumastuti, Sp.A, hal ini terjadi terutama pada bayi baru lahir hingga berusia sekitar 6 bulan.

“Hal ini dapat diatasi dengan lebih sering menyendawakan bayi atau
lebih lama menggendong bayi setelah disusui, memberikan asupan dengan porsi kecil namun sering, serta menghindari pemberian asupan yang berlebihan (overfeeding),” tutur Rindang kepada Kompas.com, Minggu (3/5/2020).

Namun apabila muntah terjadi berulang-ulang, sebaiknya bayi segera dibawa periksa ke dokter spesialis anak untuk memastikan ada tidaknya penyebab muntah yang lain.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bolehkah Bayi Makan Durian?

Terutama apabila muntah dibarengi dengan gejala penyerta lain seperti demam, batuk atau diare.

“Penyebab muntah yang lain seperti infeksi saluran cerna, infeksi saluran kemih, atau infeksi saluran napas,” tambah Rindang.

Selain itu ketidakcocokan terhadap makanan atau produk susu tertentu, baik yang dikonsumsi langsung oleh bayi maupun secara tidak langsung melalui ibu yang memberikan ASI juga bisa ditandai dengan gejala muntah pada bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com