Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2020, 16:22 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Di sejumlah wilayah di Indonesia masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, dan bahkan menyebabkan banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.

Bersamaan dengan kondisi tersebut, masyarakat diminta untuk waspada, sebab sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir, selama tiga hari ke depan.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat beberapa kondisi yang membuat potensi cuaca ekstrem ini terjadi.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi Dr Widada Sulistya DEA, mengatakan ada intrusi udara kering dari Belahan Bumi Utara (BBU) melintasi wilayah Samudera Pasifik Utara Papua.

Baca juga: Banjir Kaltim, Potensi Hujan Lebat Masih Diprediksi Hingga Besok

"Keadaan ini menyebabkan daerah di depan muka intrusi kondisi udara menjadi lebih lembab," kata Widada dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5/2020).

Massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Maluku.

Hal ini menyebabkan, beberapa daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang hingga kuat terdapat di 17 provinsi di Indonesia.

Tidak hanya itu, terdapat daerah tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera serta sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur.

Baca juga: BMKG: Hingga Besok, Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

"Konvergensi (pertemuan angin) memanjang dari Sumatera barat hingga Bengkulu, di Laut Timor," ujar dia.

Sehingga, daerah belokan angin terdapat di Sumatera Bagian Tengah, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Samudra Pasifik Utara Papua.

Serta, Low Level Jet dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 25 knot di Samudera Hindia Barat Sumatera dan Samudra Pasifik Timur Philipina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com