Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2020, 07:12 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir bandang merendam ribuan rumah di Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara sejak Jumat (22/5/2020) hingga Selasa (26/5/2020). BMKG mengimbau masyarakat untuk terus waspada karena masih ada potensi hujan lebat hingga tiga hari ke depan.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Agie Wandala Putra mengatakan bahwa prospek cuaca di wilayah Kalimantan Timur masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Sehingga masyarakat diharapkan waspada dan berhati-hati," kata Agie kepada Kompas.com, Selasa (26/5/2020).

Agie berkata, secara klimatologis wilayah Kalimantan Timur saat ini masih berada dalam musim peralihan dari Musim Hujan menuju Musim Kemarau.

Baca juga: Indonesia Terasa Panas dan Gerah, Ini Penjelasan dan Tips dari BMKG

Hal itu menyebabkan masih ada potensi hujan di wilayah Kalimantan Timur.

BMKG memperkirakan, musim kemarau di wilayah Kalimantan Timur akan terjadi pada Dasarian I atau 10 hari pertama bulan Juni mendatang.

Penyebab hujan lebat di Kaltim

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Erika Mardiyanti menambahkan, potensi hujan lebat yang terjadi itu juga dikarenakan beberapa indikasi.

Dikatakan Erika, siklon tropis Mangga yang punah beberapa waktu lalu kini kembali di beberapa daerah dan terbentuk sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat Sumatera, dan membentuk daerah konvergensi yang memanjang di pesisir barat Aceh hingga Sumatera Utara.

Sirkulasi siklonik lainnya terdapat di Kalimantan Barat bagian selatan yang membentuk konvergensi yang memanjang dari Bengkulu hinga Bangka, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat bagian utara dan dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Tengah.

Selain itu juga terjadi siklonik di Papua bagian barat yang membentuk pola kovergensi di sepanjang Papua.

"Kondisi ini mampu meningkatkan potensi hujan di sekitar daerah siklonik dan sepanjang daerah konvergensi tersebut," ujar dia.

Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk sebagian besar Kalimantan.

Seorang anak sedang menumpangi boks bekas di tengah kondisi banjir di RT 37 Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kaltim, Minggu (24/5/2020). KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Seorang anak sedang menumpangi boks bekas di tengah kondisi banjir di RT 37 Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kaltim, Minggu (24/5/2020).

Prediksi cuaca

Oleh sebab itu untuk di Kalimantan Timur, hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan hampir terjadi pada malam hingga pagi hari, berlaku 26-28 Mei 2020 (Selasa hingga Kamis) di wilayah berikut:

  • Sebagian besar wilayah di Kalimantan Timur bagian Utara (Berau)
  • Kalimantan Timur bagian Timur (Bontang, Kutai Timur, Samarinda, dan Kutaikartanegara bagian Timur)
  • Kalimantan Timur bagian Barat (Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutaikartanegara bagian Barat)
  • Kalimantan Timur bagian Selatan (Balikpapan, PPU dan Paser)

Baca juga: Fenomena Suhu Udara Panas di Jakarta, Ini Penjelasan Ahli

Selain hujan lebat, perlu diwaspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan.

Di antaranya adalah Perairan Balikpapan, Perairan Samarinda hingga Bonta, Perairan Kota Baru dan Selat Makassar, dengan tinggi gelombang kategori tenang (0 - 0,5 meter) hingga kategori rendah (0,5 meter - 1,25 meter).

"Perlu diwaspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan," ujar Erika.

Ia mengingatkan terkait potensi cuaca ekstrem tiga harian ke depan, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan gelombang tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com