KOMPAS.com- Sebuah studi menyebutkan bahwa emisi karbon yang tidak terkendali dapat berpotensi menjadi bencana baru pada tahun 2070.
Namun, saat ini di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Ternyata, para ilmuwan dunia menemukan emisi karbon global mengalami penurunan pada April 2020.
Dalam jurnal Nature Climate Change, terungkap bahwa emisi harian merosot hingga 17 persen atau 17 juta ton karbon dioksida secara global selama puncak lockdown pada awal April 2020, dibandingkan dengan tingkat rata-rata harian pada 2019.
Penurunan emisi karbon tersebut sama seperti level emisi pada tahun 2006 lalu. Secara umum rata-rata, masing-masing negara mengalami penurunan emisi rata-rata hingga 26 persen di saat puncak lockdown.
Baca juga: Pandemi Corona: Emisi Karbon Global Turun Ekstrem, Krisis Iklim Masih Mengancam
Berikut rincian penurunan emisi yang terjadi:
1. Transportasi darat
Emisi dari tranportasi darat seperti perjalanan dengan mobil telah menyumbang hampir setengah yaitu 43 persen dari penurunan emisi global selama puncak lockdown pada tanggal 7 April.
2. Industri
Emisi dari industri dan pembangkit tenaga listrik, bersama-sama menyumbang 43 persen dari penurunan emisi global harian.
3. Penerbangan
Dalam sektor ekonomi di bidang penerbangan, pengaruh lockdown selama pandemi Covid-19 ternyata menyumbang 3 persen emisi karbon global atau 10 persen dari penurunan emisi selama pandemi.
Bersama dengan timnya, Profesor Corinne Le Quere, pemimpin analisis studi dari Universitas East Anglia menganalisis kebijakan tentang lockdown dilakukan di 69 negara, yang bertanggung jawab atas 97 persen emisi karbondioksida (CO2) global.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.