Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Corona Belum Usai, Emisi Karbon Berpotensi Jadi Pandemi Baru

Kompas.com - 21/05/2020, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Wabah pandemi corona yang belum usai hingga saat ini telah menyita perhatian masyarakat di seluruh dunia, karena menyebabkan berbagai krisis terjadi di setiap negara terjangkit.

Namun, dalam sebuah studi baru menyebutkan ada hal penting lainnya yang juga mengancam dan memiliki risiko tinggi terhadap populasi manusia dan krisis lebih berat lain.

Ialah persoalan emisi gas rumah kaca yang terus meningkat dan berpeluang menjadi pandemi baru yang dapat menghancurkan sepertiga populasi manusia di bumi.

Prediksi tersebut didapatkan berdasarkan skenario RCP 8.5, yang mewakili masa depan di mana konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer tinggi.

Baca juga: Ahli: Bencana Besar Emisi Karbon 2070 Bisa Picu Migrasi Masif Global

Bahkan tim peneliti yang terdiri dari arkeolog, ekologi serta ilmuwan ilklim internasional menyebutkan hasil penelitian yang terbit di tengah pandemi Covid-19 yang mengunci miliaran orang saat ini bisa menjadi peringatan nyata.

Peringatan nyata yang dimaksud adalah, emisi karbon yang melaju tinggi akan menempatkan penduduk dunia pada peningkatan risiko dan krisis-krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saat ini populasi manusia terkonsentrasi di zona iklim yang sempit, yakni dengan sebagian besar orang tinggal di tempat-tempat di mana suhu tahunan rata-rata sekitar 11-15 derajat celsius, dan lebih sedikit orang hidup di wilayah dengan suhu rata-rata sekitar 20-25 derajat celsius.

Ilustrasi polusi yang dikeluarkan knalpot kendaraan.Paultan.org Ilustrasi polusi yang dikeluarkan knalpot kendaraan.

Para peneliti menemukan terlepas dari semua inovasi dan imigrasi yang terjadi di dunia, sebagian besar manusia di bumi telah hidup pada kondisi iklim tersebut selama ribuan tahun.

Baca juga: Mangrove Indonesia Bisa Serap dan Simpan Karbon Dioksida Global

Dalam skenario itu, di mana emisi terus meningkat tanpa adanya penghentian, suhu yang akan dirasakan oleh rata-rata setiap orang akan meningkat 7,5 derajat celcius lebih panas pada tahun 2070.

Kondisi suhu itu lebih tinggi dari perkiraan kenaikan suhu rata-rata global yaitu 3 derajat celsius.

 

Kaitan hasil penelitian dengan pandemi Covid-19

Dikatakan oleh Profesor Marten Scheffer dari Universitas Wageningen, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19, telah mengubah dunia dengan cara yang sulit dibayangkan sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com