KOMPAS.com- Ahli menyebutkan ekosistem pesisir Indonesia berpotensi signifikan untuk menyerap dan menyimpan karbon, termasuk ekosistem mangrove dan padang lamun.
Peneliti Mangrove dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aan J Wahyudi mengatakan memanfaatkan potensi tersebut haruslah dalam pengukuran dan pengawasan agar seimbang.
Dengan tujuan utama menjadikan cadangan karbon padang lamun untuk inisiatif pembangunan rendah karbon di Indonesia dan secara global.
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia dengan total 3,2 juta hektar yang merupakan 22,4 persen dari total luas hutan mangrove dunia.
Baca juga: Pulau Kaledupa Wakatobi Jaga Mangrove Alami dengan Kearifan Lokal
Kendati vegetasi laut hanya memiliki proporsi 0,05 persen dari biomassa vegetasi darat, tetapi justru memiliki kemampuan menyimpan karbon yang sebanding dengan vegetasi darat.
"Ekosistem pesisir atau vegetasi laut seperti mangrove, rawa air asin, lamun dan makroalga memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida atmosfer melalui proses fotosintesis," kata Aan dalam keterangan resmi LIPI.
Dilansir dari Business Insider, menurut observasi dari Mauna Loa Observatory di Hawaii pada karbon dioksida (CO2) di level mencapai 410 ppm tidak langsung memberikan efek pada pernapasan, karena tubuh manusia juga masih membutuhkan CO2 dalam kadar tertentu.
Tetapi peningkatan level kadar CO2 secara dramatis di atmosfer akan meningkatkan polusi dan penyakit terkait.
Baca juga: Terinspirasi Mangrove, Alat ini Mungkin Bisa Jadi Solusi Hadapi Banjir
Selain itu, berpotensi memperlambat kognisi manusia, menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem termasuk gelombang panas mematikan, dan memperluas jangkauan makhluk pembawa penyakit seperti nyamuk dan kutu.
Oleh sebab itulah, pemanfaatan dengan seimbang vegetasi laut di ekosistem pesisir Indonesia memang sangat diperlukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.