Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewati Uji Tahap Pertama, Vaksin China Beri Harapan pada 100 Orang

Kompas.com - 25/05/2020, 17:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Para peserta akan diberikan vaksin dosis rendah atau menengah, atau juga plasebo. Efek samping akan diamati hingga enam bulan setelah vaksinasi.

Sekedar diketahui, plasebo merupakan metode untuk menguji efektivitas obat sebelum di produksi secara massal. Plasebo juga dikenal dengan istilah 'obat kosong'.

Sistem kerjanya, dalam penelitian sebagian peserta penelitian diberi obat sesungguhnya dan sebagian lagi diberi obat kosong.

Plasebo ini membantu peneliti untuk tahu apakah obat yang tengah diteliti benar-benar efektif atau hanya sugesti peserta yang merasa lebih baik karena tahu telah mengonsumsi obat tersebut.

Baca juga: Pengembangan Vaksin Covid-19 di Dunia Berbeda Kategorinya, Apa Saja?

Vaksin Virus Corona Lain Juga Menunjukkan Perkembangan

Bersamaan dengan pengembangan vaksin Ad5-nCoV, saat ini ada lebih dari 100 vaksin virus corona yang tengah dikembangkan di seluruh dunia. Setidaknya delapan diantara ratusan vaksin itu sudah memasuki uji coba pada manusia.

Tak hanya vaksin Ad5-nCoV, beberapa kandidat vaksin virus corona lainnya juga telah melaporkan perkembangan yang menjanjikan.

Pada Senin, 18 Mei 2020, perusahaan biotek Moderna mengumumkan bahwa 45 sukarelawan yang menerima dosis kandidat vaksinnya, yang disebut mRNA-1273, mengembangkan antibodi dalam waktu 15 hari.

Tingkat antibodi yang terlihat dalam darah para peserta penelitian ternyata sebanding dengan yang terlihat pada orang yang telah pulih dari Covid-19.

Selain itu, para peneliti di Universitas Oxford mengumumkan bahwa kandidat vaksin mereka, yang disebut ChAdOx1-nCov19, akan masuk dalam tahap uji klinis lanjutan yang melibatkan lebih dari 10.000 orang. Bahkan diperkirakan 100 juta dosis vaksin ini dapat tersedia pada September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com