KOMPAS.com - Para ilmuwan meyakini, satu-satunya jalan keluar dari pandemi global Covid-19 ini adalah melalui herd immunity. Akan tetapi, herd immunity mungkin hanya bisa dicapai lewat vaksinasi.
Sejumlah ilmuwan mengklaim bahwa bila ada cukup banyak orang yang memiliki antibodi, virus dapat menghilang, dengan asumsi bahwa antibodi yang dimiliki memang benar-benar menimbulkan kekebalan.
Herd immunity diyakini sebagian besar ilmuwan, dapat terjadi bila sekitar 65 persen hingga 75 persen dari populasi telah terinfeksi.
Nah, dalam upaya baru ini, para peneliti menemukan bahwa jumlah orang yang telah terinfeksi dan mengembangkan antibodi di Perancis masih sangat jauh dari yang dibutuhkan untuk herd immunity.
Baca juga: Apa Itu Herd Immunity, dan Mengapa Bisa Sebabkan Kematian Massal?
Ketika Perancis kembali dibuka, hanya 4,4 persen populasi yang terinfeksi virus corona, SARS-CoV-2, seperti dilansir dari Medical Xpress, Jumat (15/5/2020).
Persentase tersebut jauh di bawah dari angka yang dibutuhkan untuk mendorong herd immunity.
Dalam makalah yang mereka publikasikan dalam jurnal Science, tim peneliti menggambarkan studi mereka tentang rumah sakit dan data pengawasan, serta menunjukkan bukti lainnya.
Baca juga: Gangguan Kesehatan Mirip Covid-19 Bisa Jadi Itu Psikosomatik, Kenali Gejalanya
Para ilmuwan medis telah memperingatkan bahwa vaksin atau pengobatan yang efektif untuk penyakit ini mungkin baru akan tersedia setahun mendatang, bahkan mungkin lebih. Tak hanya Perancis, sejumlah negara juga mulai mencabut pembatasan.
Sementara, kurva infeksi virus corona baru di dunia terus melengkung naik yang menunjukkan semakin hari jumlah orang yang terkena Covid-19 semakin meningkat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.