Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herd Immunity Hadapi Pandemi Covid-19 Hanya Tercapai Lewat Vaksinasi

Kompas.com - 16/05/2020, 08:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Pembatasan sosial hingga lockdown (penguncian) yang dilakukan sejumlah negara, beberapa berhasil menekan angka infeksi dan menjadi upaya untuk meratakan kurva.

Namun, pembatasan ini tidak efektif di beberapa negara dan tak sedikit telah memberi dampak besar bagi perekonomian dan kesejahteraan warga di negara setempat.

Hanya 5 persen populasi kebal virus

Peneliti di Perancis menemukan bahwa lockdown mengurangi tingkat penularan sebesar 78 persen, dan hanya 4,4 persen dari populasi yang terinfeksi dari negara itu.

Ini masih sangat jauh di bawah ambang batas yang diperlukan untuk membentuk herd immunity.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Bisakah Herd Immunity Diterapkan di Indonesia?

Melansir Business Insider, para ahli memperkirakan ambang batas untuk herd immunity yang dibutuhkan untuk melawan patogen yakni 70 persen dari populasi.

Hampir serupa, penelitian di Spanyol dan Perancis belum lama ini juga menunjukkan bahwa tidak lebih dari 5 persen populasi yang mengembangkan antibodi Covid-19.

Merujuk pada wabah besar yang terjadi di Spanyol satu abad lalu, William Hanage, seorang ahli epidemiologi di Harvard mengatakan wabah yang menyebabkan kematian massal tidak menghasilkan herd immunity yang berarti.

Di Amerika Serikat, hampir 85.000 orang meninggal akibat infeksi virus corona, SARS-CoV-2. Ini menunjukkan prosepek kekebalan massal tidak lebih baik.

Baca juga: Ini Manfaat Penting Menjaga Kesehatan Gigi Selama Pandemi Covid-19

Sebuah studi antibodi di New York menemukan bahwa 13,9 persen penduduk di negara bagian ini telah terinfeksi penyakit ini.

Di New York City, seroprevalensi yang merupakan tingkat seropositif, yakni antibodi terhadap patogen dalam darah untuk patogen ini hanya setinggi 21,2 persen.

Akan tetapi, studi itu di antara orang yang mencari tes antibodi sendiri, yang mungkin mengira merasa memiliki gejala Covid-19. Angka seroprevalensi ini masih dinilai jauh dari 50-70 persen herb immunity yang dibutuhkan.

Vaksin cara terbaik membangun herb immunity

Direktur eksekutif darurat kesehatan WHO, Mike Ryan mengatakan gagasan sejumlah negara melonggarkan pembatasan untuk membiarkan herd immunity ini terbentuk dinilai merupakan langkah yang sangat berbahaya.

"Saya pikir kita perlu sangat berhati-hati ketika menggunakan istilah-istilah seperti ini seputar infeksi alami pada manusia," kata Ryan.

Baca juga: WHO Peringatkan, Virus Corona Tidak Akan Hilang Meski Ada Vaksin

Sampai vaksin tersedia secara luas, para ahli merekomendasikan untuk memonitor virus melalui pengujian luas dan pelacakan kontak.

Selanjutnya, mengisolasi orang yang terinfeksi dan siapa saja yang berhubungan dengan mereka.

Pemerintah mungkin juga perlu menutup kembali bisnis dan memberlakukan kembali pembatasan jika infeksi semakin mengancam dan melampaui kapasitas rumah sakit setempat lagi.

Baca juga: Studi Terbaru, Tingkat Keparahan Covid-19 pada Anak dan Remaja Lebih Tinggi

"Proporsi yang sangat rendah dari orang yang telah diuji memiliki bukti antibodi," Maria Van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO.

Jalan untuk menghadapi pandemi virus corona ini masih panjang, sebab virus ini terus menginfeksi lebih banyak orang.

Herd immunity dapat dicapai oleh komunitas atau negara hanya melalui vaksinasi. Akan tetapi, para ahli mengatakan dunia harus merencanakan bagaimana melewati Covid-19 setidaknya dalam dua tahun berikutnya tanpa vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com