Bagaimanapun, Profesor Levin menegaskan, "ada banyak yang harus dipelajari" mengenai reaksi tersebut, yang baru diketahui dua hingga tiga pekan.
Anak-anak tampak terdampak hingga enam pekan setelah tertular virus, yang mungkin bisa menjelaskan penampakan sindrom baru beberapa pekan setelah kasus-kasus virus corona di Inggris mencapai puncak.
Kasus-kasus serupa terjadi di Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Perancis, dan Belanda.
Setidaknya 15 negara bagian di AS kini tengah mencermati kondisi yang langka ini, menurut Gubernur New York, Andrew Cuomo.
Dari 83 kasus yang didiagnosis dengan sindrom peradangan di New York, 53 anak teruji positif atau memiliki antibodi Covid-19.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di AS hendak mengeluarkan peringatan dan memutakhirkan definisi sindrom tersebut kepada penyedia layanan kesehatan pekan ini.
Sementara itu, berdasarkan kajian sejumlah dokter di Italia utara, 10 anak terdampak penyakit ini.
Ke-10 anak dalam kajian tersebut dimasukkan ke sebuah rumah sakit di Bergamo—pusat wabah di Italia—antara pertengahan Februari dan pertengahan April. Semuanya pulih.