KOMPAS.com - Antibodi dari plasma pulih pasien Covid-19 tak hanya dapat mengobati infeksi virus yang saat ini telah menginfeksi lebih dari 14.000 orang di Indonesia.
Menurut Profesor Zeily Nurachman, ahli biokimia Fakultas MIPA ITB, antibodi yang telah dimurnikan dari plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19, dapat menjadi agen deteksi virus corona baru, SARS-CoV-2.
"Antibodi ini bisa dipakai sebagai agen deteksi, apakah orang terinfeksi atau tidak dengan metode swab (usap)," kata Prof Zeily kepada Kompas.com, Jumat (8/5/2020).
Plasma pulih disebut dapat menjadi reagen atau tes cepat antigen virus SARS-CoV-2 pada deteksi tes usap berbasis immunologi.
Baca juga: Ilmuwan Deteksi Antibodi Plasma Darah untuk Lawan Corona SARS-CoV-2
Prof Zeily mengatakan dengan menggunakan antibodi dari plasma pulih ini, dapat membantu saat tes corona, sehingga tidak perlu memakai PCR test.
Tes tersebut diklaim akan lebih cepat, sebab PCR test dengan sampel yang banyak dapat memakan waktu hingga sekitar seminggu.
Baca juga: Hanya 10 Menit, Tes ini Diklaim Lebih Cepat Deteksi Corona Covid-19
Lebih lanjut Prof Zeily mengatakan orang yang sembuh dari Covid-19, dapat menyumbangkan plasma darah hingga 1 liter.
Jika antibodinya dimurnikan, maka dalam 1 liter plasma pulih, kata Prof Zeily, akan mendapatkan sekitar 8-10 gram antibodi anticovid-19.