Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Banyak Orang yang Suka Mencium Aroma Bayi?

KOMPAS.com - Bayi yang baru lahir memiliki aroma tubuh yang sangat khas. Bahkan, tidak sedikit dari kita yang senang mencium aroma bayi karena dianggap menenangkan.

Aroma yang khas dari bayi baru lahir ini biasanya hanya bertahan selama beberapa minggu. Terkadang, aroma bayi juga bisa berbeda karena beberapa faktor.

Alasan orang menyukai bau bayi

Bayi baru lahir menghabiskan waktu berbulan-bulan di cairan ketuban, ditutupi zat putih seperti lilin yang dikenal sebagai vernix caseosa.

Dilansir dari Healthline, beberapa teori mengatakan bahwa cairan dan zat inilah yang berperan dalam aroma bayi. Ini juga mungkin menjadi salah satu alasan mengapa aroma bayi baru lahir hanya bertahan beberapa minggu.

Sementara itu, Johannes Frasnelli, MD, profesor di Department of Anatomy, University of Quebec, Trois-Rivieres, mencoba menjelaskan mengapa banyak orang yang suka mencium aroma bayi.

Dilansir dari Verywell Family, Frasnelli menjelaskan, ada beberapa hipotesis yang menyebut bahwa otak manusia dirancang untuk tertarik pada aroma bayi untuk
membantu kita melekat pada bayi yang baru lahir.

Faktanya, evolusi telah menempatkan sejumlah mekanisme yang membantu keterikatan antara orangtua dengan bayi yang baru lahir menjadi kuat sejak awal, dan bau badan mungkin salah satu dari mekanisme ini.

Dalam studi Frasnelli, para peneliti melacak aktivitas otak dari 30 wanita, yang setengahnya adalah ibu baru dan setengahnya bukan, saat mereka mencium bau piyama yang dikenakan oleh bayi berusia 2 hari.

Peneliti menemukan bahwa semua wanita mengalami lonjakan dopamin dan aktivasi di area otak lain yang berhubungan dengan penghargaan. Ini adalah reaksi kimia yang mirip dengan apa yang terjadi saat kita makan gula.

Karena mencium aroma bayi membuat para peserta merasa sangat baik, hal itu akan mendorong mereka untuk tetap dekat dengan bayi dan merawatnya.

Menariknya lagi, semua wanita dalam penelitian ini bereaksi terhadap bau bayi yang baru lahir, namun reaksinya lebih kuat pada mereka yang sudah menjadi orangtua.

Frasnelli mengatakan, para ibu dapat mengenali anak mereka dari aroma tubuh, dan otak ibu bereaksi berbeda terhadap bau bayi baru lahir, bahkan jika itu bukan anak mereka sendiri.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/07/16/140000223/kenapa-banyak-orang-yang-suka-mencium-aroma-bayi-

Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke