Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Mikroplastik di Organ Paru-paru Manusia | Polusi Udara Indonesia Peringkat 1 Asia Tenggara | Bau Paling Enak di Dunia | Sertifikat Vaksin Booster

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, peneliti menemukan mikroplastik di dalam organ paru-paru manusia. Berita ini menjadi salah satu informasi populer Sains sepanjang Kamis (7/4/2022).

Mikroplastik di dalam paru-paru manusia ini ditemukan dalam seluruh sampel jaringan paru dari 13 pasien yang menjalani operasi.

Peneliti menyimpulkan bahwa polusi mikroplastik ini telah tersebar di seluruh planet, bahkan dalam tubuh manusia.

Sementara itu, Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir yang terbaru mengungkapkan bahwa polusi udara di Indonesia menempati peringkat 17 sebagai negara paling berpolusi di dunia. Bahkan, polusi udara di Indonesia berada di peringkat 1 di antara negara-negara Asia Tenggara.

Artikel populer Sains lainnya yakni tentang bau paling enak di dunia. Studi ini ditemukan oleh para peneliti dari Swedia dan Inggris. Hasil studi mengungkapkan bahwa vanila adalah aroma yang paling menyenangkan di planet ini.

Usai vaksinasi booster, masyarakat akan langsung memperoleh sertifikat vaksin booster di dalam aplikasi Pedulilindungi mereka.

Namun, jika sertifikat vaksin booster belum muncul, maka masyarakat dapat melakukan beberapa hal, salah satunya dengan mengirimkan informasi melalui email.

Berikut ini beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (7/4/2022) hingga Jumat (8/4/2022).

Mikroplastik ditemukan di organ paru-paru manusia

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment, yang mana para peneliti menggunakan sampel jaringan paru-paru orang yang sehat.

Dalam studi menemukan dari seluruh sampel mengandung mikroplastik, dengan partikel berukuran hingga 0,003 mm.

Analisis tersebut menggunakan spektroskopi untuk melihat jenis plastik, serta menggunakan sampel kontrol untuk memperhitungkan tingkat kontaminasi mikroplastik dalam setiap jaringan organ paru-paru yang diteliti.

Dari 13 sampel jaringan dari 13 pasien yang menjalani operasi, mikroplastik ditemukan di 11 kasus dengan partikel yang paling umum adalah polyprolylene. Jenis plastik tersebut umumnya digunakan dalam kemasan plastik dan pipa, serta PET yang digunakan dalam botol.

Dalam dua penelitian sebelumnya juga telah menemukan mikroplastik pada tingkat yang sama tinggi di jaringan paru-paru yang diambil selama otopsi.

Studi tentang mikroplastik ditemukan pada paru-paru manusia ini menunjukkan bahwa ternyata diketahui orang-orang sudah menghirup partikel-partikel kecil tersebut, mengonsumsinya melalui makanan dan air.

Selengkapnya tentang berita populer Sains, studi mikroplastik dalam paru-paru manusia ini, dapat disimak di sini.

Polusi udara di Indonesia peringkat 1 Asia Tenggara

Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 menyebutkan beberapa negara paling berpolusi, salah satunya Indonesia yang berada di peringkat ke-17 dunia.

Negara paling berpolusi ini adalah negara-negara dengan tingkat konstrasi polutan PM2,5.

Polusi partikel halus, yang dikenal sebagai PM2,5, umumnya diterima sebagai yang polutan paling berbahaya.

Berdasarkan pantauan secara luas, polutan udara ini menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap efek kesehatan manusia, seperti asma, stroke, penyakit jantung dan paru-paru.

Kondisi polusi udara di Indonesia, dilaporkan memiliki konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 mikrogram per m3.

Tingkat PM2,5 tertinggi ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara nomor satu yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.

Terkait polusi udara di Indonesia peringkat 1 negara berpolusi di Asia Tenggara, secara keseluruhan, Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 menemukan, hanya tiga persen kota di seluruh dunia dan tidak ada satu negara pun yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 tahunan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lebih lengkap tentang berita populer Sains, polusi udara di Indonesia ini dapat dibaca di sini.

Studi temukan bau paling enak di dunia

Apa bau paling enak di dunia? Pertanyaan ini menjadi awal studi yang dilakukan para peneliti dari Swedia dan Inggris dalam menemukan aroma terenak di dunia.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kebanyakan orang dengan budaya dan latar belakang berbeda, menganggap vanila sebagai aroma paling menyenangkan di dunia.

Selain vanila, studi juga mengungkapkan aroma lainnya, yakni etil butirat yang baunya seperti buah persik, serta di urutan ketiga yakni bau linalool yang memiliki aroma bunga.

Sedangkan bau yang paling tidak populer dalam penelitian ini adalah asam isovalerat, yang dikenal memiliki bau yang menyengat dan tidak menyenangkan, seperti pada keju, susu kedelai dan keringat.

Artin Arshamian, peneliti di Institut Karolinska dan salah satu penulis studi mengatakan, manusia mungkin memiliki preferensi penciuman yang sama karena membantu mereka bertahan hidup.

Kenikmatan aroma terkait dengan struktur molekul bau makanan yang dapat dimakan sebanyak 41 persen. Sederhananya, manusia cenderung menikmati banyak bau yang sama karena perasaan yang mengakar bahwa suatu barang aman untuk dimakan.

Berita populer Sains tentang bau paling enak di dunia ini selengkapnya dapat dibaca di sini.

Sertifikat vaksin booster belum muncul

Sertifikat vaksin bukti telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, biasanya akan keluar di aplikasi PeduliLindungi.

Namun, jika telah divaksinasi Covid-19 tapi belum mendapatkan sertifikat atau data yang tertera di kartu salah, masyarakat dapat melaporkannya.

Dilansir dari informasi resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), masyarakat dapat mengirimkan email ke sertifikat@pedulilindungi.id.

Adapun dalam mengirimkan email untuk mendapatkan sertifikat vaksin booster Covid-19 tersebut, di antaranya memuat data berikut:

  • Nama lengkap
  • NIK KTP
  • Tempat dan tanggal lahir
  • Nomor handphone
  • Melampirkan foto dan kartu vaksin

"Supaya bisa langsung diproses, user bisa langsung menyampaikan biodata lengkap, foto selfie dengan KTP, dan menjelaskan keluhannya," tulis Kemenkes.

Berita populer Sains sepanjang Kamis (7/4/2022) ini, tentang sertifikat vaksin booster yang belum muncul, selengkapnya dapat disimak di sini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/08/070200423/-populer-sains-mikroplastik-di-organ-paru-paru-manusia-polusi-udara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke