Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kopi Mengandung Parasetamol dan Sildenafil, Ini Bahayanya Kata Pakar UGM

KOMPAS.com - Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan produk kopi kemasan mengandung parasetamol dan sildenafil. Menurut pakar farmasi UGM, keduanya merupakan jenis bahan kimia obat.

Kopi instan kemasan mengandung parasetamol dan sildanfil tersebut ditemukan BPOM saat operasi penindakan produk ilegal obat tradisional dan pangan yang mengandung bahan kimia obat.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya Jumat (4/3/2022), Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan bahwa dalam kemasan kopi instan tersebut tertera izin BPOM, namun dipastikan izin tersebut palsu dan produk kopi tersebut beredar di Bandung dan Bogor.

Kopi mengandung parasetamol dan sildenafil tersebut ditemukan pada produk bermerek Kopi Cleng, Kopi Bapak dan Kopi Jantan.

Menanggapi hal ini, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt mengatakan bahwa mencampur obat ke dalam makanan atau minuman merupakan tindakan ilegal.

Prof Zullies mengatakan bahwa makanan atau minuman adalah sesuatu yang bisa dikonsumsi setiap saat, tidak ada aturan khusus, dan memiliki fungsi gizi.

"Sedangkan obat, memiliki aturan pakai dan dosis tertentu, serta indikasi tertentu untuk suatu penyakit," kata Prof Zullies saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/3/2022), menanggapi soal ramainya temuan kopi mengandung parasetamol dan sildenafil oleh BPOM.

Lebih lanjut Prof Zullies mengatakan, jika konsumen mengonsumsi kopi yang mengandung bahan kimia obat parasetamol dan sildenafil tersebut, dengan jumlah yang banyak karena dianggap aman, tentu dosis dalam minuman tersebut juga akan meningkat.

"Mungkin (saat kopi parasetamol dan sildenafil dikonsumsi) bisa mencapai dosis toksik yang berbahaya," ungkap Prof Zullies.

Bahaya parasetamol dan sildenafil pada kopi

Dalam sidak produk obat dan makanan tersebut, BPOM menemukan ada lebih dari 30 kilogram dan bahan baku setengah jadi lebih dari 50 kilogram.

Prof Zullies juga ingatkan bahaya kopi mengandung parasetamol dan sildenafil. Sebab, parasetamol adalah obat yang memiliki efek penghilang rasa sakit dan memang bisa dibeli tanpa resep dokter.

"Ia (obat parasetamol) sebenarnya masih cukup aman jika dikonsumsi maksimal 4 gram per hari," kata Prof Zullies.

Kendati demikian, terkait temuan kopi mengandung parasetamol dan sildenafil tersebut, Prof Zullies mengingatkan, jika obat tersebut digunakan terlalu banyak, maka akan berdampak pada gangguan liver atau hati.

Sebab, parasetamol memiliki efek hepatotoksik, yang artinya dapat merusak organ hati, jika digunakan berlebihan.

Kopi instan yang ditemukan BPOM juga mengandung sildenafil. Prof Zullies mengatakan bahwa sildenafil adalah obat keras yang harus diperoleh dengan resep dokter.

"Obat ini diindikasikan untuk mengatasi gangguan ereksi pada pria. Ia bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi) di sekitar organ vital pria, sehingga banyak darah yang menuju ke organ tersebut, dan memacu terjadinya ereksi," jelas Prof Zullies.

Namun, kata Prof Zullies, masalahnya, apabila obat sildenafil itu digunakan oleh orang yang juga mengonsumsi obat vasodilator, maka efeknya, pelebaran pembuluh darah ini dapat meningkat dan menyebabkan turunnya tekanan darah secara drastis, serta mengganggu irama jantung.

Untuk diketahui, obat vasodilator adalah obat untuk hipertensi atau gangguan jantung.

Obat sildenafil, apabila digunakan dengan dosis yang tepat, imbuh Prof Zullies, memang akan sangat membantu para pria yang mengalami gangguan ereksi.

"Akan tetapi, jika digunakan bersama kopi, siapa yang akan mengatur dosisnya, berapa banyak yang boleh digunakan, dan lain-lain. Alih-alih perkasa, bahaya ada di depan mata," papar Prof Zullies.

Prof Zullies juga mengungkapkan bahwa tak hanya sildenafil yang sering digunakan dalam campuran kopi atau obat herbal atau jamu.

Tetapi, ada juga sejumlah bahan kimia obat yang diramu dan dicampur dalam produk-produk tersebut, dengan tujuan untuk menambah kemanjuran jamu atau kopi tersebut.

"Yang perlu diingat adalah, hati-hati dan curigalah jika mengkonsumsi jamu atau minuman yang efeknya sangat manjur dengan klaim yang berlebihan. Karena itu tidak alami. Yang seperti ini hampir bisa dipastikan ada campuran obatnya," imbau Prof Zullies mengingatkan tentang produk kopi kemasan mengandung parasetamol dan sildenafil yang ditemukan BPOM.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/07/180400323/kopi-mengandung-parasetamol-dan-sildenafil-ini-bahayanya-kata-pakar-ugm

Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke