Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Dosis Vaksin Booster yang Akan Diberikan dan Efek Sampingnya

Lima vaksin telah disetujui, yang dapat digunakan sebagai booster atau dosis lanjutan homolog (vaksin booster sama dengan vaksin primer) dan heterolog (vaksin booster berbeda dengan vaksin primer).

Kelima vaksin booster yaitu CoronaVac atau vaksin Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax.

Adapun persetujuan vaksin booster didasarkan pada data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik terkini, yang menujukkan adanya penurunan kadar antibodi yang signifikan terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer.

Bagaimana pemberian dosis vaksin booster?

1. Vaksin CoronaVac atau Bio Farma

Vaksin CoronaVac atau vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan vaksin pertama yang memperoleh izin sebagai booster atau dosis lanjutan homolog.

Vaksin ini diberikan sebanyak satu dosis, minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap CoronaVac atau vaksin Bio Farma.

Vaksin CoronaVac atau Bio Farma diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas dengan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster/dosis lanjutan pada subjek dewasa.

2. Vaksin Comirnaty

Vaksin Comirnaty buatan Pfizer sebagai dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak satu dosis minimal, setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty/Pfizer.

Vaksin diberikan pada kelompok usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.

3. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), dapat digunakan sebagai booster atau dosis lanjutan karena telah memenuhi persyaratan khasiat dan keamanan dari hasil pembahasan Badan POM bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19.

Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak satu dosis, minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac).

Vaksin diberikan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster/dosis lanjutan dari 1792 (sebelum pemberian booster/dosis lanjutan) menjadi 3746.

4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna juga disetujui sebagai booster homolog dan heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen). Pemberian dilakukan dengan dosis setengah (half dose) pada kelompok pada usia 18 tahun ke atas dan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer.

Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

5. Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun atau lebih, dapat diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).

Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.

Sebagai informasi, vaksin Zivifax dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd, China bekerja sama dengan industri farmasi dalam negeri PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).

Saat ini, JBio sedang berproses untuk pembangungan fasilitas upstream, downstream hingga pengisian dan pengemasan produk jadi yang diperkirakan akan siap berproduksi Agustus 2022 untuk produksi vaksin di dalam negeri.

Efek samping

Hasil evaluasi dari aspek keamanan kelima vaksin booster atau dosis lanjutan menunjukan bahwa frekuensi, jenis, dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster umumnya bersifat ringan dan sedang.

1. Vaksin CoronaVac atau Bio Farma

Melansir Kontan, efek samping dari vaksin CoronaVac antara lain:

  • Menimbulkan reaksi lokal atau efek samping nyeri pada lokasi suntikan
  • Tingkat keparahan umumnya grade satu atau dua.

2. Vaksin Comirnaty

Efek samping yang mungkin muncul dari vaksin ini antara lain nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.

3. Vaksin AstraZeneca

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) seperti nyeri, kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang, dan mual.

4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna dapat menimbulkan efek samping seperti lemas, sakit kepala, menggigil, demam, dan mual.

5. Vaksin Zifivax

Efek samping yang kemungkinan muncul dari vaksin ini antara lain:

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/11/163000023/simak-dosis-vaksin-booster-yang-akan-diberikan-dan-efek-sampingnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke