Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Pfizer Mulai Digunakan di Indonesia, Apa Saja Efek Samping Vaksin dan Seperti Apa Efikasinya?

KOMPAS.com - Akhirnya, vaksin Pfizer tiba di Indonesia dan vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) ini mulai digunakan di Jakarta, hari ini Senin (23/8/2021).

Vaksin Covid-19 buatan perusahaan obat asal Amerika Serikat dan mitranya BioNTech asal Jerman, telah tiba di Indonesia pada Kamis (19/8/2021).

Sementara distribusi vaksin Pfizer di Indonesia saat ini, masih diprioritaskan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (20/8/8/2021).

Vaksin Pfizer melengkapi kebutuhan vaksin Covid-19 yang diperlukan masyarakat Indonesia untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal guna mengatasi pandemi virus corona.

Sebelumnya, Indonesia telah menggunakan sejumlah vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi massal yang telah dimulai sejak awal tahun 2021.

Selain vaksin Pfizer, lebih dulu vaksin Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca dan Moderna telah mulai diberikan kepada masyarakat yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 nasional di seluruh wilayah Indonesia.

Lantas, apa saja efek samping vaksin Pfizer dan bagaimana efikasi vaksin ini?

Vaksin Pfizer adalah satu dari dua jenis vaksin mRNA yang ada di dunia dan pertama kalinya, vaksin Covid-19 tersebut digunakan di negara asalnya, Amerika Serikat, disusul di negara-negara di Eropa.

Sebelumnya, Indonesia telah mendatangkan vaksin Moderna yang dikembangkan dengan platform yang sama, yakni menggunakan messenger RNA (mRNA).

Efikasi vaksin Pfizer

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer pada Juli lalu.

Sebelum tiba di Indonesia pada Kamis (19/8/2021), berdasarkan kajian data hasil uji klinis, vaksin Pfizer yang akan segera digunakan ini menunjukkan efikasi yang tinggi.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty, menunjukkan vaksin ini secara efektif dapat mencegah Covid-19, berdasarkan tinjauan data hasil uji klinis.

Data hasil uji klinis menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapatkan vaksin virus corona.

Efikasi vaksin Pfizer tersebut yakni dari kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau penyakit penyerta (komorbid).

Selain itu, data efikasi vaksin Pfizer yang diterima BPOM, vaksin mRNA ini menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas.

Artinya, vaksin Covid-19 Pfizer ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19.

"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," jelas Penny, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Efek samping vaksin Pfizer

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, bahwa pemerintah telah membeli 1.560.780 dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang akan digunakan di Indonesia.

Kendati saat ini distribusi vaksin Covid-19 Pfizer masih diprioritaskan di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, namun Maxi memastikan bahwa seluruh wilayah di Indonesia akan mendapatkan alokasi vaksin corona ini.

Vaksin Pfizer sudah mulai dapat diakses masyarakat di wilayah Jakarta hari ini, Senin (23/8/2021).

Lantas, apa saja efek samping vaksin Pfizer yang umumnya dilaporkan setelah vaksinasi?

Dari hasil uji klinis, efek samping vaksin Pfizer pasca-vaksinasi sebagian besar bersifat ringan. Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan.

  1. Nyeri badan di tempat bekas suntikan
  2. Kelelahan
  3. Nyeri kepala
  4. Nyeri otot
  5. Nyeri sendi
  6. Demam

Namun demikian, reaksi-reaksi tersebut dianggap ringan dan biasa terjadi pada imunisasi dari berbagai jenis vaksin pada umumnya.

Sebab, reaksi-reaksi atau efek samping vaksin Pfizer tersebut menunjukkan respons tubuh terhadap benda asing yang masuk.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/23/170100823/vaksin-pfizer-mulai-digunakan-di-indonesia-apa-saja-efek-samping-vaksin

Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke