Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Positif Covid-19 dengan Autoimun seperti Ashanty, Begini Prosedur Pengobatannya

Banyak yang bertanya-tanya bagaimana kondisi Ashanty, mengingat pada 2019 ia telah didiagnosis autoimun.

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh kita.

Sistem kekebalan biasanya melindungi diri dari kuman, seperti bakteri dan virus. Ketika ada bakteri atau virus yang masuk, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang bakteri atau virus tersebut.

Umumnya, sistem kekebalan dapat membedakan sel asing dengan sel kita sendiri. Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan justru keliru menyerang sel tubuh kita sendiri karena menganggapnya sebagai benda asing.

Menurut dr. Hendra Gunawan, dr., Sp.PD, penyakit autoimun ini merupakan penyakit kronis eksaserbatif, artinya ada suatu saat pasien dalam fase remisi (aktivitas penyakit rendah) dan sebaliknya ada suatu saat pasien dalam fase flare up (aktivitas penyakit tinggi).

Panduan dari IRA (Indonesian Rheumatology Association) menyebutkan, pasien autoimun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit infeksi, termasuk infeksi virus.

Hal ini karena umumnya pasien autoimun memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, yang disebabkan oleh obat-obatan yang bersifat immunosuppresant atau menurunkan kekebalan tubuh.

Obat-obatan tersebut digunakan untuk mengontrol penyakit autoimun.

Prosedur pengobatan Covid-19 pada pasien autoimun

Dr. Hendra menuturkan, tatalaksana Covid-19 pada pasien autoimun, secara umum pengobatannya ditujukan untuk mengatasi infeksi Covid-19, namun harus disesuaikan dengan aktivitas penyakit pasien pada saat itu.

“Dokter harus mengetahui dulu, apakah penyakit autoimun yang diderita pasien sedang berada dalam kategori remisi atau flare up (aktivitas penyakit tinggi),” kata dr. Hendra kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

“Namun jika pasien ada riwayat paparan terhadap virus covid-19 atau masuk kriteria suspect maupun probable, maka tergantung jenis pengobatan sebelumnya, ada yang bisa tetap dilanjutkan ada yang harus dihentikan hingga 2 minggu untuk observasi,” jelas dr. Hendra.

“Atau 7-14 hari bebas gejala pasca infeksi Covid-19 pada kasus terkonfirmasi dengan gejala ringan - sedang, atau 10-17 hari bila pasien dinyatakan konfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala klinis,” imbuhnya.

Sementara itu, ia melanjutkan, pada pasien autoimun dgn infeksi Covid-19 gejala berat, keputusan memulai obat-obatan terkait autoimun diputuskan sesuai pemeriksaan dan pertimbangan klinis dari dokter

Selain treatment obat, dr. Hendra mengingatkan pentingnya untuk selalu menjaga diri dengan menerapkan protokol 5M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman minimal 1,5-2 M, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Begitu juga pada pasien yang melakukan isolasi mandiri, tetap lakukan protokol kesehatan 5M, jaga kesehatan dengan minum cukup, makan makanan bergizi, olah raga teratur, dan mengonsumsi obat autoimun sesuai dengan anjuran dokter yang merawat.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/18/110500623/positif-covid-19-dengan-autoimun-seperti-ashanty-begini-prosedur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke