Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gletser Himalaya Pecah Sebabkan Banjir Bandang, Ahli Salahkan Perubahan Iklim

KOMPAS.com- Dampak iklim pada pegunungan Himalaya semakin nyata. Sepotong gletser yang pecah pada Minggu (7/2/2021), menyebabkan banjir bandang mematikan di India.

Seperti dikutip dari Washington Post, Senin (8/2/2021), banjir bandang ini tak hanya merusak bangunan dan rumah, tetapi juga menyebabkan lebih dari 125 orang dilaporkan hilang.

Kepala polisi Uttarakhan, Ashok Kumar menjelaskan kronologi longsoran salju yang terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Dalam cuplikan video dari saluran televisi menunjukkan air mengalir deras menuruni ngarai sempit dan menyapu stasiun pembangkit listrik.

Sejumlah pekerja juga dilaporkan terperangkap di terowongan. Dilaporkan evakuasi sekitar 300 pekerja di dalam terowongan menggunakan alat berat.

"Ada banyak puing dan lumpur di depan terowongan. Kami menggunakan earthmovers dan excavator untuk memindahkannya," kata Vivek Kumar Pandey, juru bicara Polisi Perbatasan Indo-Tibet yang mengawasi penyelamatan.

Girish Joshi, konsultan otoritas manajemen bencana negara bagian, mengatakan bahwa hamparan lembah sepanjang delapan mil telah terdampak, tetapi tidak ada bahaya lebih lanjut.

"Permukaan sungai sekarang normal, kemungkinan kecil, dari mereka yang hilang bisa ditemukanm" kata Joshi terkait sungai Dhauliganga dan Alaknanda.

Dampak perubahan iklim

Sudah sejak lama, pegunungan Himalaya telah menjadi perhatian para peneliti.

Sebab, para ahli menyatakan bahwa lapisan salju dan gletser di pegunungan ini mulai mengalami pencairan yang begitu cepat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Seperti dilaporkan para peneliti di jurnal Science Advances, pencairan gletser Himalaya telah berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir.

Studi yang diterbitkan pada 2019 lalu itu menyebut, bahwa pencairan gletser Himalaya terjadi akibat kenaikan suhu yang semakin meningkat secara dramatis sejak awal abad ke-21.

Dikutip dari Science Daily, studi komperhensif dilakukan berdasarkan analisis terhadap data 40 tahun pengamatan satelit di India, China, Nepal dan Bhutan.

Analisis ini menyebutkan bahwa gletser Himalaya telah kehilangan setara lebih dari satu kaki vertikal dan setengah es setiap tahun, sejak tahun 2000. Artinya, pencairan terjadi dua kali lipat dari tahun 1975 hingga 2000.

Studi ini telah mengindikasikan bahwa mungkin perubahan iklim telah mengikis gletser Himalaya yang berpotensi mengancam pasokan air bagi ratusan juta orang di kawasan hilir di sebagian besar Asia.

"Ini adalah gambaran paling jelas tentang mengapa seberapa cepat gletser Himalaya mencair selama selang waktu ini," kata penulis utama Joshua Maurer, kandidat Ph.D. di Columbia University's Lamont-Doherty Earth Observatory.

Maurer memperkirakan kemungkinan gletser pegunungan Himalaya telah kehilangan seperempat massanya yang sangat besar dalam waktu empat dekade terakhir.

Diperkirakan saat studi tersebut dipublikasikan, pegunungan Himalaya menyimpan sekitar 600 miliar ton es.

Namun, banyak penelitian terbaru lainnya menunjukkan bahwa gletser Himalaya semakin menipis.

Termasuk sebuah studi yang memproyeksinya bahwa dua pertiga dari lapisan es saat ini, bisa hilang pada tahun 2100.

Perubahan iklim juga disebut Anjal Prakash, profesor di Indian School of Business di Hyderabad, sebagai penyebab bencana banjir bandang mematikan di Uttarakhand yang terjadi pada Minggu (7/2/2021).

Sebelumnya, kawasan Uttarakhand pernah mengalami banjir dahsyat pada tahun 2013, yang merenggut ribuan nyawa.

Para ahli menyalahkan perubahan iklim dan konstruksi yang tidak diperiksa saat bencana besar itu terjadi.

"Ini terlihat sangat mirip dengan peristiwa perubahan iklim. Gletser mencair karena pemanasan global," kata Prakash.

Prakash, yang bertugas di panel Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim, mengatakan bahwa wilayah pegunungan Himalaya adalah salah satu yang paling sedikit dipantau, di mana bencana yang terjadi pada hari Minggu menunjukkan betapa rentannya hal itu.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/08/162700223/gletser-himalaya-pecah-sebabkan-banjir-bandang-ahli-salahkan-perubahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke