Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Anak Hiperaktif Tak Boleh Diberi Makanan Manis dan Gula?

KOMPAS.com - Jika Anda memiliki anak hiperaktif, sebaiknya jangan beri asupan makanan atau minuman manis yang mengandung gula.

Dokter Spesialis Anak, dr Herbowo Agung F Soetomenggolo SpA(K), mengatakan, tidak memberi asupan gula juga sangat berlaku pada anak yang terlalu aktif dan masuk kategori gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH).

GPPH ini juga dikenal dalam singkatan penurunan bahasa Inggris, yaitu attention deficit hiperactivity disorder (ADHD).

Lantas, kenapa anak yang hiperaktif seperti GPPH tidak boleh banyak mengonsumsi gula?

Herbowo menjelaskan, anak dengan GPPH pada dasarnya adalah yang selalu aktif secara fisik.

Suka berlarian, berkejar-kejaran, menggoyang-goyangkan kaki, dan lain sebagainya terkait aktivitas fisik. Terpenting, ciri anak GPPH adalah aktivitasnya mengganggu orang lain di sekitarnya.

Ketika anak yang sangat aktif diberi asupan makanan atau minuman manis mengandung gula, ini akan membuat energinya meningkat.

Hal ini membuat anak akan semakin aktif bergerak dan pada akhirnya mereka lebih sulit untuk diam.

"Gula itu bikin enggak bisa diam. Padahal, tujuan kita itu bikin anak GPPH diam. Makanya, kita hindari (konsumsi) gula dan karbohidrat itu dianjurkan," kata Herbowo dalam webinar Johnson & Johson: Menjaga Kesehatan pada Anak dengan ADHD di Masa New Normal, Jumat (24/7/2020).

Herbowo mengingatkan, asupan yang mengandung gula itu bukan hanya makanan yang manis-manis seperti permen, kue, sirup, dan susu, melainkan juga termasuk makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti nasi putih, kentang tanpa kulit, makanan menggunakan tepung, dan makanan manis.

Beberapa makanan manis yang mungkin sering dijumpai dan dikonsumsi adalah gula, madu, sirup jagung, permen, cokelat, dan susu.

Sebab, makanan yang mengandung karbohidrat sederhana ini dalam proses pencernaan di dalam tubuh sangat mudah sekali pecah menjadi glukosa.

Herbowo mengatakan, sebenarnya anak dengan GPPH tidak perlu melakukan diet khusus, tetapi mengatur pola makan, termasuk jam makannya.

"Pastikan pengaturan gizi harus cukup, sebaiknya tinggi protein supaya lebih baik," kata dia.

Makanan tinggi protein terutama bisa diberikan pada pagi hari, seperti telur, keju, daging, dan kacang.

Sementara itu, makanan karbohidrat kompleks sebaiknya untuk sore hari bisa berupa sayur dan buah.

Selain itu, ditambahkan pula makanan yang mengandung Omega-3, seperti tuna, salmon, olive oil, dan canola oil.

Upayakan juga agar anak dengan GPPH tidak diberikan makanan menjelang tidurnya. Sebab, makanan tersebut akan diubah di dalam tubuh menjadi energi.

Dengan adanya energi yang baru lagi, anak GPPH justru akan aktif bergerak saat waktunya untuk tidur.

Setidaknya, jika pun anak GPPH ingin diberikan makanan pada malam hari, lakukanlah satu atau dua jam sebelum jadwalnya tidur.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/05/120700723/kenapa-anak-hiperaktif-tak-boleh-diberi-makanan-manis-dan-gula

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke